BPOM Targetkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Merah Putih Unair Terbit Juni 2022
JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menargetkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin COVID-19 Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) diterbitkan pada Juni 2022.
"Diharapkan Februari awal sudah uji klinik vaksin Merah Putih Unair. Bila tidak ada kendala berarti, targetnya Juni dapat EUA," kata Penny K Lukito dalam konferensi pers terkait vaksin booster di Gedung BPOM RI, Jakarta Pusat, dilansir Antara, Senin, 10 Januari.
Penny mengatakan Vaksin Merah Putih yang diproduksi di dalam negeri ada enam kandidat. Pertama diuji oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kedua diuji oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ketiga oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), keempat oleh Universitas Airlangga (Unair), kelima diuji oleh Universitas Indonesia (UI), dan yang keenam oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penny mengatakan Vaksin Merah Putih Unair akademisi setempat bersama PT Biotis Pharmaceutical. Sedangkan peran BPOM adalah mendampingi dalam pengembangan penelitian vaksin.
"Kami sudah keluarkan dokumen penilaian fasilitas penelitian, pengembangan dan produksi harus penuhi aspek mutu dan cara kerja laboratorium yang baik," katanya.
Baca juga:
- Buntut OTT Bekasi, Muncul Tudingan Pembunuhan Karakter dari Anak Wali Kota Rahmat Effendi yang Dinilai Bikin Gaduh
- Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Korupsi, Begini Reaksi Ahok
- KPK Temukan Bukti Dugaan Suap Wali Kota Bekasi Usai Geledah Kantor Hingga Rumah Dinas
- Usut Aliran Pemberian Uang untuk Dapatkan Dana PEN Daerah, KPK Periksa Bupati Kolaka Timur
Saat ditanya apakah Vaksin Merah Putih Unair bisa digunakan sebagai vaksin booster, Penny mengatakan saat ini Vaksin Merah Putih Unair sudah selesai fase praklinik uji coba pada hewan.
"BPOM selain memberikan EUA, kami bangun kemandirian vaksin dalam negeri melalui kerja sama peneliti Indonesia dan negara lain untuk melakukan penelitian, pembangunan infrastruktur vaksin dalam negeri sehingga kita bisa mewujudkan vaksin dalam negeri," katanya.