Megawati Sindir Akhyar Nasution di Pilkada Medan: Tidak Diberi Rekomendasi Ngamuk

JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menyatakan keputusan memberi rekomendasi kepada Bobby Nasution sebagai calon wali kota Medan adalah keputusan partai. Megawati menegaskan punya hak prerogatif sebagai ketum partai.

Karenanya, Megawati menegaskan tidak ada persoalan ketika partai memutuskan tidak mendukung Akhyar Nasution dalam Pilwakot Medan. Begitu juga terkait pemecatan Akhyar dinilai sudah tepat. 

"Tidak disetujui, tidak direkomendasi terus ngamuk. Loh saya mikir ini gimana? Katanya kader partai. Ya sudah aturan partainya gimana, ya sudah saya pecat. Saya pecat. Iya dong, fair," kata Megawati saat memberikan pengarahan di acara yang dilakukan secara daring tersebut pada Rabu, 26 Agustus.

Menurut dia, pemberian rekomendasi adalah murni hak prerogatif miliknya. Hak tersebut, kata dia, diberikan oleh partai melalui kongres beberapa waktu lalu.

"Kongres partai memberikan hak prerogatif itu bukan mau-maunya saya. Hak prerogatif pada saya. Mau dicabut nanti di kongres," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Akhyar boleh saja marah kepada dirinya secara pribadi karena tak memberikan rekomendasi terhadap dirinya untuk kembali maju. Namun yang harus diingat, hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena itu merupakan keputusannya sebagai ketua umum. 

Selain itu, Mega menyebut jika ada kadernya yang tidak diberikan rekomendasi untuk mencalonkan diri kembali berarti gagal memperbaiki sebuah daerah. "Seharusnya kalian berpikir kalau diberikan rekomendasi, kalian berpikir bahwa saya akan mengambilnya 10 tahun tapi dengan tindakan dan perbuatan memperbaiki daerah itu dengan yang sudah saya katakan caranya," ujarnya.

"Kalau tidak bisa ya jangan marah. Itu bukan perbuatan saya. Itu kan perbuatan anda sendiri. Jadi kena sendiri," imbuhnya.

Dia juga membantah adanya tudingan jika ada praktik jual beli rekomendasi di dalam partainya. Hal ini, kata Megawati, boleh ditanyakan langsung kepada calon kepala daerah yang maju dari partainya. 

"Kalau ada yang bilang bahwa ketua umum menjual rekomendasi kalian saya panggil. Enggak ada. Ini adalah keputusan partai yang direkomendasi ketum," kata dia.

Diketahui, PDIP kembali membuka program Sekolah Partai Angkatan Il bagi Calon Kepala Daerah yang dilakukan secara daring. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, sekolah ini digelar sebagai bentuk keseriusan dan kesiapan PDIP menghadapi Pilkada 2020.

Adapun salah satu calon kepala daerah yang ikut berjumlah 94 orang dan acara ini juga diikuti oleh calon wali kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution.