Sekolah di Yogyakarta Targetkan PTM 100 Persen Pekan Ketiga Januari dengan Berbagai Syarat yang Harus Dipenuhi

JAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta menargetkan dapat menjalankan pembelajaran tatap muka 100 persen kapasitas mulai pekan ketiga Januari dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi.

“Kami akan mengevaluasi bagaimana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam dua pekan ini. Jika sekolah dapat mengelola PTM dengan baik dan protokol kesehatan bisa dijalankan, maka PTM 100 persen kapasitas bisa dimulai,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori di sela apel di MTs Negeri 1 Yogyakarta, dilansir Antara, Kamis, 6 Januari.

Sejak kegiatan belajar mengajar semester dua tahun ajaran 2021/2022 dimulai pada 3 Januari, sekolah di Yogyakarta baru menerapkan PTM dengan pembatasan kapasitas yaitu maksimal sekitar 70 persen dari total siswa di sekolah.

Penerapan pembatasan tersebut ditujukan untuk memastikan sekolah dapat beradaptasi mengelola kegiatan pembelajaran tatap muka dengan baik serta memastikan pemenuhan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.

“Misalnya saja bagaimana sekolah mampu mengantisipasi potensi kerumunan, pertimbangan waktu antar jemput siswa dan hal-hal teknis lain untuk mengantisipasi potensi penularan,” katanya.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta juga akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan ke sekolah sebelum memutuskan pelaksanaan PTM 100 persen kapasitas.

Selain kesiapan sekolah, syarat lain untuk dapat menggelar PTM 100 persen adalah perkembangan kasus COVID-19 di DIY.

Dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus di DIY cukup rendah dan terkendali yaitu di bawah 10 kasus per hari. “Jika perkembangan kasus dinilai cukup rendah, maka pembelajaran bisa dilakukan secara ‘full’ kapasitas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat,” katanya.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi bagi tenaga pengajar, Budi menyebut sudah mencapai lebih dari 92 persen dan lebih dari 90 persen untuk siswa.

“Dengan pelaksanaan PTM secara penuh, maka kami berharap capaian kurikulum bisa lebih baik dibanding tahun lalu,” katanya.

Sementara itu, Kepala MTs Negeri 1 Yogyakarta Muhammad Iriyadi mengatakan, sekolah siap melaksanakan PTM 100 persen namun masih menunggu ketentuan dari pemerintah daerah.

“Sarana prasarana pendukung protokol kesehatan sudah tersedia cukup lengkap. Siswa wajib melakukan pengecekan suhu dan mencuci tangan sebelum masuk ke kelas,” katanya.

Sejumlah peraturan pun dibuat untuk mengantisipasi kerumunan, di antaranya siswa tetap berada di kelas saat jam istirahat, guru melakukan monitoring secara rutin, dan membuat pengaturan jadwal penjemputan siswa.

“Kami pun melakukan simulasi menerapkan pembelajaran 100 persen kapasitas. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Sementara itu, salah satu siswa kelas 9 MTs Negeri 1 Yogyakarta Valent Zalfaisi mengatakan senang dapat kembali menjalankan PTM di sekolah.

“Kalau belajar daring di rumah suasananya memang lebih santai. Tetapi kalau belajar di sekolah bisa langsung memahami materi pelajaran,” katanya.

Pembelajaran daring juga sering terkendala kuota data internet.

Ia pun mengaku tidak merasa khawatir dengan penularan COVID-19 asalkan tetap menjalan protokol kesehatan. “Saya pun biasanya aktif di banyak kegiatan sehingga sering bertemu banyak orang di luar rumah. Ya, tetap harus jaga prokes saja,” katanya.