Warga Bidara Cina Bantu Bikin Sumur Resapan Belum Dibayar, Wagub DKI: Duitnya Ada

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi pengakuan warga Kelurahan Bidara Cina yang belum mendapat bayaran setelah membantu mengerjakan sumur resapan.

Riza menegaskan Pemprov DKI pasti akan membayar biaya jasa pembuatan sumur resapan karena anggarannya tersedia.

"Duitnya ada, tidak mungkin (Pemprov DKI) tidak bayar," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Januari.

Karenanya, politikus Partai Gerindra ini menyarankan agar warga tersebut menindaklanjuti kepastian pembayaran pengerjaan sumur resapan kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI.

"Silakan kalau memang ada kontraktor yang belum dibayar, silakan nanti ajukan ke SDA," ungkap Riza.

Diketahui sebelumnya, Sejumlah warga RT 11/RW 16, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku belum mendapat bayaran setelah diperkerjakan dalam penyelesaian proyek sumur resapan di lokasi tersebut.

Salah satu warga, Ari (38), mengatakan bahwa dirinya dipekerjakan untuk melanjutkan pengerjaan sumur resapan yang sempat terbengkalai itu oleh pihak kontraktor rekanan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Ari mengatakan pada awalnya pihak mandor yang memperkerjakannya memberikan uang makan untuk ketiganya sebesar Rp150 ribu. Namun setelah ketiganya menyelesaikan pengerjaan lubang dan memasukkan tanah galian sumur ke 70 karung, uang pembayaran dijanjikan tidak dibayarkan.

"Kalau ditotal borongan bertiga sekitar Rp700 ribu yang belum dibayar. Hari ketiga kerja saya tanya kapan dibayar. Akhirnya dia (mandor) pergi, bilangnya mau ambil uang tapi enggak balik lagi," ujar Ari.

Dia mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya awalnya diminta bekerja sebagai buruh lepas untuk menggali sumur resapan dan memasukkan tanah galian ke dalam karung dengan sistem kerja secara borongan.

"Kebetulan memang waktu itu kita lagi nganggur, ditawarin kerja. Satu lubang itu hitungannya Rp80 ribu, sama ngarungin tanah Rp1.500 per karungnya, kerja borongan. Ya sudah, mau," ujar Ari.