Harga Telur Ayam Naik, Mendag Lutfi Bawa Kabar Gembira: Tidak Akan Lama, Januari 2022 Turun
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui memang ada kenaikan harga telur ayam. Meski begitu, Lutfi mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurut dia, harga akan kembali turun di bulan Januari 2022.
"Harga telur ayam yang melonjak tidak akan lama. Melainkan akan turun pada Januari 2022," katanya di Istana Negara, Jakarta, dikutip Jumat, 31 Desember.
Lutfi mengatakan bahwa kenaikan harga telur dipicu oleh geliat industri hotel restoran dan catering yang mulai aktif memanfaatkan telur ayam sebagai bahan pangan yang dibutuhkan.
"Kalau kita lihat dari Januari sampai Desember harga telur masih di bawah acuan Kemendag, di bawah Rp24 ribu rata-ratanya. Sekarang naik akhir tahun. Tapi jika diambil garis lurus harga telur masih di bawah harga kecukupan petelur jual. Jadi kita kasian," tuturnya.
Sekadar informasi, dirangkum dari berbagai sumber harga telur ayam terpantau mengalami kenaikan di pasar tradisional. Harga telur per kilogram dijual dengan rentang seharga Rp30.000 hingga Rp33.000.
Sebelumnya, Direktur Utam Perum Bulog Budi Waseso mengatakan lonjakan harga telur ayam ras pada akhir 2021 akibat tingginya biaya pakan yang tidak terhindarkan.
Baca juga:
"Kenaikan harga telur disebabkan karena harga pakan yang tinggi. Banyak peternak yang menjadikan ayam petelur menjadi pedaging, karena tidak mampu membeli pakan. Untuk mengurangi biaya pakan, ayam dipotong," tuturnya.
Karena itu, Budi pun menargetkan penyerapan 30.000 ton jagung untuk pakan bisa terealisasi dalam satu hingga dua hari ke depan. Budi mengatakan penyerapan jagung untuk pakan ternak sebanyak 27.000 ton sudah terealisasi per 27 Desember 2021.