Banyak Daerah Miskin Inovasi, Mendagri Tito Karnavian Utus Tim Pelototi Kinerja Kepala Daerah
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pihaknya akan menerjunkan tim untuk memantau pemerintah daerah yang dinilai kurang inovatif.
Hal ini perlu dilakukan setelah melihat laporan informasi data inovasi daerah berdasarkan hasil pengukuran indeks inovasi daerah.
"Saya akan turunkan tim dari Kemendagri, gabungan dari Ditjen Otda (Otonomi Daerah), BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan), dan dari Itjen (Inspektorat Jenderal)," kata Tito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Antara, Rabu, 28 Desember.
Tim yang akan dibentuk nantinya bertugas untuk menginventarisasi persoalan yang ada di daerah dan menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
"Nanti kita membuat beberapa tim sesuai regional wilayahnya, kita ingin tahu problemnya apa," kata Tito.
Baca juga:
- Jelang Tahun Baru, Mendagri Tito Larang Warga Berkeliaran, Pawai dan Pesta Kembang Api
- Ada Lima Daerah yang Bakal Diawasi Ketat Penerapan PPKM, Kenapa?
- Ganjar Ungkapkan Optimisme Presiden Jokowi, Indonesia Mampu Taklukan Thailand di Final Piala AFF
- Bersaing Ketat di Survei SMRC, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Beda Tipis
Menurut Tito, kunci keberhasilan otonomi daerah terletak pada leadership, kemampuan kepala daerah dalam melakukan terobosan, dan inovasi guna menyejahterakan masyarakat.
Karena itu, dia mengaku prihatin apabila ada daerah yang kurang inovatif, bahkan tak bisa diukur inovasinya. Diketahui dalam gelaran IGA 2021 terdapat 166 pemerintah daerah yang dinilai kurang inovatif dan 23 daerah lainnya tak bisa dinilai.
Angka itu memang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya (2020) yang mencatatkan sebanyak 58 daerah tak dapat dinilai. Namun demikian, Tito tetap menekankan para kepala daerah untuk terus berinovasi dan menggali potensi daerah agar mampu menyejahterakan masyarakatnya.
Indeks inovasi daerah telah divalidasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri, dan melalui proses penjaminan mutu oleh Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (UKKPPM) Scientific Modeling, Application, Research, and Training for City-Centered Innovation and Technology (SMART CITY) Universitas Indonesia.