Ketua Koalisi Pejalan Kaki Berharap Tidak Ada lagi Insiden Kaum Difabel Dilarang Masuk Kawasan GBK Senayan
JAKARTA - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menyayangkan atas sikap petugas frontliner Gelora Bung Karno (GBK) Senayan yang terkesan arogan terhadap penyandang disabilitas.
Menurut Alfred, pihak GBK harus segera mengeluarkan pernyataan sikap resmi dan membenahi persoalan. Dan menyatakan bahwa kawasan GBK itu ramah untuk semua orang. Jadi tidak ada lagi petugas arogan, itu kawasan publik.
Masih diungkapkan Alfred, GBK adalah satu ruang publik yang bertaraf Internasional, dimana 2018 lalu menyelenggarakan Asian Paralympic atau Asian Para Games.
"Dan disitulah sebenarnya wajahnya GBK itu diperlihatkan bahwa GBK itu diarahkan ke arah Inklusif. Namun dengan adanya insiden seperti ini, itu langsung terciderai dengan sendirinya dan wajahnya GBK akan berputar 360 derajat dengan adanya insiden ini," kata Alfred kepada VOI, Rabu 29 Desember.
Alfred menilai, seharusnya kawasan GBK itu sudah mengedepankan nilai-nilai inklusif.
"Jadi jangan lagi mengedepankan nilai-nilai eksklusif. Kawasan GBK itu harus inklusif," ujarnya.
Alfred berharap GBK itu menjadi ruang publik yang dapat dinikmati semua orang. Ia juga menyayangkan adanya indikasi diskriminasi yang dialami teman-teman disabilitas.
Baca juga:
"GBK mulai berbenah jangan ada lagi petugas arogansi, lebih mengedepankan humanisnya bagaimana berkomunikasi dengan publik," katanya.
Alfred mewakili koalisi pejalan kaki meminta GBK memastikan agar kejadian ini tidak terulang kembali di waktu ke depan. Kemudian frontliner seperti para petugas sekuriti, penjaga loket dan apapun yang bersentuhan dengan masyarakat mendapatkan edukasi dan pelatihan terkait bagaimana berkomunikasi dengan disabilitas, tuna netra, pengguna kursi roda, teman-teman tuli, lansia dan ibu hamil.
Seperti diketahui, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang penjaga pintu masuk GBK melarang penyandang difabel beraktivitas di Kawasan tersebut. Insiden itu diunggah di media sosial Instagram @koalisipejalankaki pada Senin 27 Desember, malam. Sementara tertulis kejadian pada Minggu 26 Desember, malam.