Pembantaian atas Leicester Jadi Kado Natal Terindah Liverpool

LEICESTER - Liverpool kian menjauh di puncak klasemen Liga Inggris. Tim asuhan Jurgen Klopp kini berjarak 13 poin dari peringkat dua Leicester City, yang mereka kalahkan 4-0 dalam laga Boxing Day, Kamis, 26 Desember malam.

The Reds tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah memenangkan Piala Dunia Antarklub di Qatar akhir pekan lalu. Sebaliknya, Leicester kewalahan bermain di King Power Stadium.

Mantan bos Liverpool Brendan Rodgers harus melihat timnya tertinggal oleh sundulan Roberto Firmino di babak pertama sebelum pasukan Jurgen Klopp mencetak tiga gol dalam tujuh menit pada babak kedua.

Pemain pengganti James Milner membuat skor menjadi 2-0 dari titik penalti sebelum Trent Alexander-Arnold memberi umpan Firmino untuk mencetak gol keduanya. Sebagai penutup, Alexander-Arnold mencetak gol sendiri untuk mendekatkan  Liverpool kepada gelar yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Ini adalah kemenangan ke-17 The Reds dari 18 pertandingan Liga Premier. Alexander-Arnold merasa kemenangan tersebut merupakan yang terbaik bagi Liverpool sejauh ini.

"Kami memainkan sepak bola yang sangat bagus, terutama setelah semua perjalanan (di Piala Dunia Antarklub) yang kami lakukan, periode intens yang kami alami," kata Alexander-Arnold kepada Amazon Prime.

"Anda memperhitungkan semuanya, mungkin ini adalah penampilan terbaik kami musim ini.

"Kami mengendalikan permainan, mereka tidak pernah memiliki terlalu banyak peluang sehingga kami senang dengan clean sheet ini dan mendapatkan empat gol di tempat King Power adalah sesuatu yang bisa dibanggakan."

Alexander-Arnold mengaku, keunggulan yang cukup besar pada tahap ini sulit dipercaya.

"Anda tidak benar-benar berpikir Anda akan unggul 13 poin," tambahnya.

"Kami senang berada di posisi ini, jelas kami tidak akan menerima begitu saja dan kami tahu bahwa musim belum berakhir. Kami bahkan belum setengah musim."

Namun demikian, bek kanan The Reds itu menegaskan timnya harus terus maju dan mencoba sekaligus mendorong keunggulan ini semaksimal mungkin.

"Anda lihat di Liga Premier dengan hasil setiap pekan bahwa apa pun bisa terjadi," pungkasnya.

Sebagai perbandingan, Newcastle United, pada 1995-96, adalah satu-satunya tim dalam sejarah Liga Premier yang memiliki keunggulan dua digit pada Natal namun gagal memenangkan gelar.

>