Hindari Omicron, Sandiaga Minta Warga Jangan Liburan ke Luar Negeri, Wisata Dalam Negeri Saja

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta semua kegiatan wisata dan ekonomi kreatif dapat dilakukan di Indonesia demi menghindari penyebaran COVID-19 varian Omicron yang terjadi di berbagai negara.

“Kami melihat bahwa mulai ada kesadaran para pelaku wisata dan ekonomi kreatif untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan seperti yang kami pantau di Bali dan di beberapa destinasi wisata.” katanya dalam Weekly Press Briefing dikutip Antara, Senin, 20 Desember.

Sandiaga menyatakan agar siapa pun yang melakukan perjalanan ke luar negeri dapat segera dibatalkan terutama jika tak ada keperluan mendesak dan penting.

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Omicron, lanjutnya, maka pemberlakuan karantina selama 10 hari akan tetap dilaksanakan. Berdasarkan pantauan, hampir 4 ribu pelaku perjalanan pergi dari luar negeri dan ke dalam negeri.

“Ada indikasi kuat pemerintah akan mempertimbangkan untuk menerapkan karantina selama 14 hari. Nantinya terbesar terutama untuk yang masuk dari luar negeri karena dari seluruh kasus (omicron) yang hadir di Indonesia itu semua datangnya dari luar negeri,” ungkap Menparekraf.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar jangan sampai ada keterlambatan dalam menyikapi omicron yang sudah menyebar di sekitar 95 negara, termasuk 11 negara yang dilarang datang ke Indonesia dan tambahan negara lainnya yaitu Inggris, Denmark, dan Norwegia.

“Jadi proses skrining (COVID-19) harus diperketat, karantina terpusat dilakukan dengan ketat, dan ditingkatkan juga jumlah vaksinasi,” ujar Sandiaga.

Presiden Jokowi dinyatakan telah mengarahkan agar kementerian/lembaga diberikan bantuan dalam pelaksanaan menekan penyebaran COVID-19 dengan pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), perawatan (treatment), dan vaksinasi.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejauh ini telah memfasilitasi vaksinasi terhadap lebih dari 705 ribu masyarakat yang terlibat dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dan akan terus ditingkatkan menimbang stok vaksin masih tersedia selama dua hingga tiga bulan ke depan.