Puluhan Hektare Tanaman Padi di Mukomuko Bengkulu Gagal Panen

JAKARTA - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyebutkan sekitar 61,71 hektare milik masyarakat petani di Desa Suka Pindah rusak parah akibat banjir mengalami puso atau gagal panen.

"Seluas sekitar 61,71 hektare tanaman padi yang gagal panen khusus di Desa Suka Pindah, kemungkinan masih ada di wilayah lain," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Apriansyah dalam keterangannya dikutip Antara, Minggu, 19 Desember. 

Apriansyah mengatakan hal itu terkait dengan data kerusakan tanaman padi akibat banjir di Desa Suka Pindah, Kecamatan Lubuk Pinang dari Balai Penyuluhan Pertanian(BPP) di wilayah ini.

Sampai saat ini pihaknya masih mendata tanaman padi milik kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang terdampak parah kemudian yang masih bisa dipanen karena terendam tidak sampai sehari semalam.

"Kami sampai sekarang masih mendata apakah tanaman padi yang rusak itu masih bisa dibantu lagi atau tidak, kalau yang rusak parah tidak bisa dibantu lagi," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani mengatakan pihaknya masih mendata tanaman padi sawah yang rusak akibat terendam banjir di daerah ini.

"Kami belum dapat data detail tanaman padi yang rusak akibat terendam banjir," ujarnya.

Ramdani mengatakan, pihak sudah menyampaikan kepada PPL Lubuk Pinang untuk mendata luas tanaman padi milik masyarakat petani setempat yang rusak parah akibat banjir.

Tanaman padi yang terdampak banjir di daerah ini tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini seperti di Desa Suka Pindah, satuan pemukiman (SP) VII Desa Rawa Mulya, Kecamatan Lubuk Pinang.

Terkait bantuan untuk petani yang gagal panen tersebut, ia mengatakan, pihaknya akan mengajukan kepada bupati seperti apa kebijakan kepala daerah terkait masalah tersebut.