Antisipasi Omicron, PPP Minta Pemerintah Perketat Perbatasan Hingga Siapkan Vaksin Booster
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Anas Thahir meminta masyarakat tidak panik menanggapi adanya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron pertama di Republik Indonesia.
"Keadaan ini tentu membuat kita semua sangat prihatin. Namun masyarakat tidak perlu panik, semua pihak harus tetap bisa berfikir jernih dan bertindak arif menghadapi masuknya COVID varian baru ini dengan cara terus meningkatkan kedisiplinan menjalankan prokes secara maksimal," ujar Anas, Jumat, 17 Desember.
Sehubungan dengan libur akhir tahun, politikus PPP itu mendesak pemerintah agar memperketat pengawasan di jalur perbatasan negara, baik darat, laut dan udara.
Baca juga:
- Inggris Catat 88.376 Kasus COVID-19, Rekor Infeksi Harian Tertinggi di Tengah Ancaman Varian Omicron
- Menerka Asal Muasal Varian Omicron Masuk ke Indonesia
- Varian Omicron di Indonesia: Sempat Dikabarkan Hoaks, Kini Muncul Satu Kasus
- Jangan Remehkan Omicron Meski Tak Punya Gejala Ringan, Kecepatan Penularannya Bisa Bikin Tekanan Tinggi ke Rumah Sakit
Anas juga menyarankan agar pemerintah segera mempertimbangkan dan mempersiapkan vaksin booster bagi masyarakat guna menjaga tingkat imunitas sehingga mengurangi risiko penularan.
"Satu hal lagi yang perlu mendapat perhatian, pemerintah sudah waktunya mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih progresif. Misalnya dengan menggalakkan vaksin booster untuk mengurangi resiko penularan yang lebih cepat, sekaligus melapisi imunitas dan daya tahan masyarakat dalam menghadapi serangan COVID varian baru," tandasnya.