Dua Menteri Jokowi Puji Cara Jawa Tengah Hadapi Lonjakan Pemudik Natal dan Tahun Baru
JAKARTA - Persiapan matang Pemprov Jawa Tengah mengantisipasi lonjakan pemudik saat libur Natal dan Tahun Baru mendapat pujian dari Menko PMK, Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Memang apa yang sudah dilakukan daerah di bawah komando Ganjar Pranowo ini?
Jateng dinilai dua menteri Jokowi paling siap karena telah melakukan berbagai persiapan yang matang. Pujian ini disampaikan Menko PMK dan Menhub saat memimpin rapat koordinasi pengendalian transportasi libur Natal dan Tahun Baru di Gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks Pemprov Jateng, Kamis 16 Desember.
"Jawa Tengah memiliki kekompakan yang luar biasa. Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan secara rigid dalam rangka persiapan Nataru," kata Budi Karya.
Menurut dia, Presiden sudah memerintahkan seluruh kepala daerah untuk mengelola Nataru. Pengetatan protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Jateng itu paling diminati pemudik, jumlahnya banyak. Mereka mayoritas menggunakan kendaraan pribadi dan motor. Maka tentu Jateng harus mengelola pergerakan lalu lintas dengan baik. Dan apa yang dilakukan Jateng sampai saat ini sudah sangat bagus," imbuhnya.
Menurut survei yang dilakukan, diprediksi bakal ada 4 juta lebih warga yang mudik ke Jateng selama liburan Natal dan akhir tahun ini. Budi Karya meminta semuanya bekerja ekstra dalam rangka sosialisasi dan melakukan persiapan-persiapan agar bisa terkelola dengan baik.
Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, persiapan liburan in di Jateng udah dilakukan dengan sangat rapi. Tidak hanya pihak pemprov, namun dukungan instansi terkait seperti kepolisian juga sangat baik.
"Saya melihat, semua sudah sangat rapi. Kalau bahasa Jawanya, persiapan Jateng itu apik tenan. Tinggal bagaimana nanti di lapangan, mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan baik pula," katanya.
Meski sudah dipersiapkan matang, namun Muhadjir meminta Pemprov Jateng tetap mempersiapkan skenario-skenario lain. Sebab, musim liburan in masih ada beberapa hari, dan tidak menutup kemungkinan ada perubahan mendadak atau penyesuaian-penyesuaian.
Baca juga:
- Gibran Larang ASN Cuti: Ra Sah Cuti, Gaweane Okeh
- Hotel dan Resto Beserta Pengunjungnya akan Dipantau Ditpamobvit Polda Banten, Jelang Natal dan Tahun Baru 2022
- MUI Sulsel: Jangan Paksakan Penggunaan Atribut Natal Bagi Pekerja Muslim
- DPR Curiga Kasus Pertama Omicron di Indonesia Masuk Melalui Penerbangan
"Sementara ini, skenario yang sudah disepakati sudah diedarkan Mendagri. Itu yang kita jadikan pegangan. Kecuali nanti ada perubahan mendadak dan perlu penyesuaian kebijakan, maka harus disiapkan. Mudah-mudahan semuanya berjalan sesuai rencana," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Jateng siap dengan berbagai skenario. Sejumlah persiapan telah dilakukan, di antaranya pembentukan tim koordinasi posko terpadu, crisis center, mendirikan posko pelayanan dan pemantauan di terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, rest area tol dan di area perbatasan, serta memasang CCTV di perbatasan, exit tol, pasar, tempat wisata dan lainnya.
"Total posko yang kami dirikan 343. Insyaalah kami siap dengan skenario-skenario yang ada. Termasuk kami senang, karena kami diberikan kewenangan untuk improve pada saat situasi tidak sesuai rencana," kata Ganjar.
Ganjar menerangkan, memang secara survei Kemenhub, ada 4,8 juta warga yang akan mudik ke Jateng. Pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi menggandeng paguyuban-paguyuban masyarakat Jateng di berbagai kota besar untuk tidak mudik.
"Kita ajak bicara paguyuban-paguyuban, kita minta semua merayakan Nataru di tempatnya masing-masing. Namun itu hanya sebatas imbauan, untuk mengantisipasi kami bersama teman-teman kepolisian, Dishub dan Bupati/Wali Kota tentu sudah menyiapkan skenario-skenario," jelasnya.
Persiapan musim liburan kali ini memang harus dipersiapkan matang. Apalagi saat ini, sudah diumumkan bahwa varian baru COVID-19, Omicron sudah masuk ke Indonesia.
"Bukan kita menakut-nakuti, tapi kita harus waspada. Jadi prokes memang harus ketat termasuk di tempat-tempat wisata. Kami sepakat, tempat wisata yang tidak siap mengelola prokes akan kita tutup. Sekarang sudah kami persiapkan, pekan depan kita mulai cek secara intens," pungkasnya.