Google Ancam Pecat Karyawan Mereka yang Tak Mau Divaksin, Kecuali Karena Alasan Kesehatan dan Agama
JAKARTA - Google Alphabet Inc membuat pengumuman pada karyawannya bahwa mereka akan kehilangan gaji dan akhirnya bisa dipecat jika mereka tidak mengikuti aturan vaksinasi COVID-19. Hal ini dilaporkan oleh CNBC pada Selasa, 14 Desember, mengutip dari dokumen internal mereka.
Sebuah memo yang diedarkan oleh pimpinan Google mengatakan karyawan memiliki waktu hingga 3 Desember untuk menyatakan status vaksinasi mereka dan mengunggah dokumentasi yang menunjukkan bukti, atau untuk mengajukan pengecualian medis atau agama, menurut laporan itu.
Menurut laporan CNBC tersebut setelah tanggal itu, Google mengatakan akan mulai menghubungi karyawan yang belum mengunggah status mereka atau tidak divaksinasi dan mereka yang permintaan pengecualiannya tidak disetujui.
Baca juga:
- Apple Buat Fitur yang Bisa Mengatur Warisan Digital Penggunanya Setelah Meninggal
- Cara Mengaktifkan Tampilan HDR di Windows 11 untuk Menghasilkan Visual Terbaik
- Fitur Kunci Folder Google Photos Bakal Tersedia di Android untuk Menyimpan Konten Sensitif
- Sembunyikan Foto Profil WhatsApp dengan Cara Ini untuk Menjaga Privasi
Karyawan yang tidak mematuhi aturan vaksinasi pada 18 Januari akan ditempatkan pada "cuti administrasi berbayar" selama 30 hari, yang diikuti oleh "cuti pribadi yang tidak dibayar" hingga enam bulan dan selanjutnya pemutusan hubungan kerja.
Google sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas dokumen yang beredar di media itu.
Awal bulan ini, Google menunda rencana kembali ke kantor tanpa batas waktu di tengah ketakutan varian Omicron dan beberapa penolakan dari karyawannya terhadap vaksinasi yang diamanatkan perusahaan. Sebelumnya diharapkan staf kembali ke kantor selama sekitar tiga hari seminggu mulai 10 Januari.