Epidemiolog: Gelombang Ketiga COVID-19 Kemungkinan Kecil Terjadi
JAKARTA - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan gelombang ketiga penularan COVID-19 dengan lonjakan kasus tinggi kemungkinan kecil terjadi.
"Kecil kemungkinan ada gelombang ketiga," kata dia saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin, 6 Desember.
Hal itu dikarenakan pemerintah dan masyarakat sudah berhasil menekan gelombang kedua COVID-19 dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kenaikan kasus.
Selain itu, saat ini angka rawat inap di rumah sakit rendah dan kematian akibat COVID-19 mendekati nol.
Pandu menuturkan situasi sekarang itu sebagai dampak dari tingkat kekebalan pada penduduk yang tinggi, vaksinasi COVID-19, dan infeksi alamiah.
Baca juga:
Oleh karenanya, capaian vaksinasi COVID-19 harus terus ditingkatkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kekebalan tubuh mereka untuk dapat melawan infeksi COVID-19.
Seluruh masyarakat juga diimbau untuk terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi kebaikan bersama dan mencegah penularan COVID-19 yang tinggi di tengah masyarakat.
Protokol kesehatan tersebut adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 belum berakhir, sehingga kewaspadaan harus terus dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan mempercepat vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Dengan demikian, dapat menekan terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19 di tengah masyarakat.