Warga Mandar Banyuwangi Dihantui Fenomena Banjir Rob
BANYUWANGI - Warga Kelurahan Mandar Banyuwangi dihantui fenomena banjir rob. Dua kali pemukiman warga setempat diterjang derasnya air akibat laut pasang tersebut.
Lurah Kampung Mandar, Dwi Sasongko mengatakan terbaru banjir rob terjadi, Minggu 5 Desember sekitar pukul 21.30 WIB. Luapan air laut masuk ke pemukiman dan menggenangi kurang lebih sebanyak 6 RT di wilayah setempat.
"Kemungkinan tidak hanya di Mandar, tapi juga di Kelurahan Kepatihan dan Kelurahan Lateng. Di Mandar ada 6 RT yang terendam. Ketinggian air mencapai 60 centimeter," kata Dwi sapaan akrabnya, Senin 6 Desember.
Butuh waktu 2 jam air untuk surut. Akibat banjir tersebut banyak perabotan warga terendam. Akibatnya saat banjir terjadi warga ramai menyelamatkan sejumlah perabotan miliknya.
"Air cukup lama menggenang. Kurang lebih dua jam air baru bisa surut," ujar dia.
Baca juga:
Menurut Dwi, peristiwa tersebut merupakan fenomena tahunan. Terhitung, di tahun ini banjir rob sudah terjadi dua kali.
Warga sementara hanya bisa pasrah. Sebab selain karena luapan air laut, kondisi tersebut diperparah dengan kondisi wilayah setempat. Di mana permukaan laut sedikit lebih tinggi dibanding permukaan tanah yang berada di pemukiman.
"Sudah kedua kalinya mengalami banjir rob, kedua kalinya ini yang paling parah merendam permukiman warga. Kalau menurut prediksi warga nelayan di sini nanti malam sepertinya akan terjadi lagi. Warga hanya bisa pasrah. Beruntung saat rob terjadi cuaca sedang tidak hujan, ketika banjir ditambah hujan kondisi yang terjadi bisa lebih parah," papar Dwi.
Sementara itu, prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto menjelaskan, di bulan Desember ini memang rentan terjadi banjir rob.
Hal tersebut dikarenakan, fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Kondisi itu memicu peningkatan pasang air laut maksimum yang lebih signifikan atau lebih tinggi.
"Bila banjir rob bersamaan dengan gelombang tinggi tentunya akan berdampak di daerah-daerah yang ada di dekat pantai," katanya.
Diperkirakan kondisi itu akan berlangsung hingga 9 Desember mendatang. Tentunya, masyarakat pesisir diharapkan tetap waspada dan siap untuk mengantisipasi dampak rob tersebut.
"Fase ini akan berlangsung cukup lama, jadi masyarakat harus mewaspadai akibat terjadinya banjir rob," sambung Yustoto.