BPBD NTB: Banjir Terparah Terjadi di Lombok Barat, Lokasinya Tersebar di 3 Kecamatan
JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat H.Sahdan mengungkapkan kondisi banjir terparah yang terjadi di Pulau Lombok terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
"Dari data sementara yang kita terima Kabupaten Lombok Barat yang terparah terkena banjir," ujarnya saat ditemui di lokasi banjir di BTN Bhayangkara Residence Desa Ranjok Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Ia menjelaskan, ada tiga lokasi terparah yang terdampak banjir di Kabupaten Lombok Barat, yakni Kecamatan Gunung Sari, Batu Layar dan Sekotong.
"Lokasinya tersebar di tiga kecamatan dan sampai hari ini evakuasi masih terus dilakukan," terangnya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat tersebut disebabkan karena curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan sungai-sungai yang ada menjadi meluap. Tak hanya itu di Kecamatan Batu Layar dan Gunung Sari juga terdapat tanah longsor.
"Ya ini karena intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu, 5 Desember kemarin sampai Senin pagi, 6 Desember, sehingga air meluap dan masuk rumah warga," ungkap mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini.
Baca juga:
- Pakai Boat, Tim SAR Selamatkan Satu Keluarga Termasuk Bayi yang Terjebak Banjir di Legian Bali
- Bank Dunia Sebut Indonesia Negara Peringkat 12 Risiko Bencana Tertinggi: Gempa Bumi, Tsunami, dan Banjir Paling Rawan
- Cuaca Ekstrem Mengintai, 37 Keluarga Terpaksa Diungsikan dari Pesisir Pantai Bagek Kembar Mataram
- Masyarakat Kalbar Diminta Waspadai Potensi Banjir Rob
Selain Kabupaten Lombok Barat, sejumlah wilayah di Pulau Lombok juga terjadi banjir, seperti Kota Mataram, Lombok Timur dan Lombok Utara. Hanya saja kata dia banjirnya tidak separah yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
"Kalau Kota Mataram ini banyak banjir rob yang menimpa wilayah pesisir. Sedangkan di Lombok Utara dan Lombok Timur itu juga banjir dari sungai yang meluap," ucapnya.
Untuk jumlah rumah maupun kerugian akibat banjir di tiga kecamatan tersebut, Sahdan, menegaskan pihaknya belum dapat memastikannya. Begitu juga dengan banjir yang terjadi di Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Timur belum juga dipastikan kerugiannya. Mengingat lokasi yang terdampak cukup luas dan masih didata petugas di lapangan.
"Kalau berapa jumlah kerugian maupun rumah yang terdampak kita belum pastikan jumlahnya. Yang jelas semua masih dihitung," tegasnya.
Kabid Kedaruratan BPBD NTB, Abdul Gani mengatakan berdasarkan data sementara untuk wilayah Kecamatan Gunung Sari meliputi Desa Kekait, Desa Wadon, Desa Guntur Macan, BTN Bhayangkara Residence, BTN Pondok Sesela, dan Taman Sari.
Untuk Desa Kekait jumlah warga yang terdampak lebih dari 45 KK, Wadon lebih 12 KK, BTN bhayangkara lebih 200 KK, Guntur Macan lebih 7 KK, BTN Pondok Sesela lebih dari 125 KK dan Taman Sari lebih dari 15 KK.
Selanjutnya di Kecamatan Sekotong meliputi Desa Pelangan meliputi Dusun Pelangan dengan jumlah warga terdampak 230 KK, Dusun Pelangan Tengah 150 KK, Dusun Tirta Sari 100 KK, Pelanggan Dalam 70 KK, Selindungan 179 KK, Pelangan Timur 260 KK, Kembang Teb 80 KK, Tanak Abang 40 KK, Bawak Bagek 113 KK.
"Total secara keseluruhan warga yang terdampak di Kecamatan Sekotong ada 1.222 KK atau 3.985 jiwa," terangnya.
Kemudian di Kecamatan Batu Layar Lombok Barat dari laporan masih dalam pendataan dan Kota Mataram terjadi di Lingkungan Selagalas, Kekalik, Ampenan.
"Sampai saat ini TRC- BPBD bersama tim Basarnas, TNI/Polri sedang melakukan upaya evakuasi warga dan berdasarkan laporan sementara belum ada laporan korban jiwa," katanya.