Buruh Tuntut UMP 2022 Naik, Wagub DKI: Maaf Angkanya Tak Sesuai Harapan
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menyatakan pihaknya bakal mengupayakan untuk meningkatkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Tapi angka peningkatan tak akan sesuai harapan para buruh.
"Jadi mohon maaf peningkatan UMP akan kita upayakan meningkat. Namun angkanya belum bisa sesuai dengan harapan kita bersama," ujar Riza kepada wartawan, Minggu, 7 November.
Riza tak merinci jumlah atau persentase peningkatan UMP tersebut. Dia hanya menyebut tak terpenuhinya harapan para buruh karena beberapa alasan.
Salah satu alasan utamanya yakni pandemi COVID-19. Semua pihak baik pemerintah maupun swasta sedang berupaya untuk kembali ke titik semula. Karenanya, peningkatan UMP disebut Wagub DKI tidak akan sesuai harapan.
"Namun demikian sekali lagi, kita dalam menghadapi COVID-19, ada masalah bersama di samping masalah ekonomi yang harus dibetulkan, kita selesaikan bersama," kata Riza Patria.
Baca juga:
Serikat buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sebelumnya meminta pemerintah untuk menaikkan UMP 2022 sebesar 7-10 persen.
Para buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa serentak di 26 provinsi pada Rabu, 10 November untuk menuntut hal tersebut.
Sedangkan Presiden KSPI Said Iqbal menyebut tuntutan kenaikan upah ini ditentukan berdasarkan survei KSPI di 24 provinsi di Indonesia dengan menggunakan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) para buruh.
"Dari survei ditemukan yang paling mengalami lonjakan kenaikan harga adalah transportasi, terutama angkot dengan pandemi sedikit sekali yang beroperasi jadi berpindah ke transportasi online sehingga biaya transport meningkat tajam. Terus harga bahan pokok juga meningkat rata-rata 7-10 persen," ucap Iqbal.