Belasan Tiang di Masjid Agung Solo Diserang Hama Rayap, Gibran Rakabuming Pastikan Prioritas Renovasi
SOLO - Pemerintah Kota Solo segera merenovasi Masjid Agung Solo usai beberapa titik tiangnya diserang hewan rayap.
"Untuk kajiannya sudah saya terima, ini jadi salah satu prioritas juga. Kalau untuk anggaran dengan APBD jelas butuh biaya besar," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo dilansir Antara, Kamis, 4 November.
Ia mengatakan untuk renovasi Masjid Agung Solo tersebut tidak bisa dilakukan secara parsial melainkan harus menyeluruh. Bahkan, nantinya akan ada penataan di kawasan masjid.
Meski demikian, ia masih enggan menyampaikan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi masjid yang juga merupakan bangunan cagar budaya tersebut.
"Nanti saja, yang jelas karena ini cagar budaya, sehingga jadi salah satu prioritas," katanya.
Ketua Takmir Masjid Agung Solo Muhammad Muhtarom mengatakan ada beberapa kerusakan pada bagian dalam masjid. Ia mengatakan sebetulnya kerusakan seperti beberapa bagian kayu yang lapuk karena dimakan rayap sudah terjadi pada beberapa tahun lalu.
"Kerusakan terdeteksi sejak dua tahun lalu, dua tahun lalu itu kami tangani sendiri secara swadaya. Saat itu kerusakan nggak nampak, ternyata melebar, asumsinya hanya satu tiang ternyata jadi 14-16 tiang yang terdeteksi rusak, jadi harus ditambal," katanya.
Baca juga:
- Di Hadapan Gibran hingga Kapolresta, Eks Napi Teroris Donatur Bom Bunuh Diri di Solo Minta Maaf
- Gibran Rakabuming: Isoter Khusus Anak Libatkan Ortu Jadi Pendamping
- Mas Gibran Jaim! Selvi Ananda Mengaku Biasa, Enggak Deg-degan Kenang Pertemuan di Ajang Putra Putri Solo
- Gempa M 5,9 Guncang Ambon, Warga dan PNS di Kantor Gubernur Maluku Panik Berhamburan ke Luar
Ia mengatakan jika tidak segera ditangani, kerusakan akan lebih parah, sehingga membutuhkan anggaran yang lebih besar.
Oleh karena itu, ia meminta bantuan dari Pemkot Solo terkait anggaran untuk renovasi masjid bersejarah tersebut.
"Kami berkunjung ke sini untuk membahas masalah Masjid Agung. Kerusakan kecil ditangani agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam hal ini kemampuan Madjid Agung juga terbatas, makanya kami kolaborasi dengan pemerintah," katanya.