Cara Memotret Galaksi Bima Sakti dengan Smartphone, Begini Settingan Kameranya
Cara memotret Galaksi Bima Sakti dengan smartphone (Freepik)

YOGYAKARTA - Selama ini kemampuan kamera smartphone diyakini belum bisa memotret fenomena langit seperti melalui kamera DSLR. Namun baru-baru ini ada unggah di media sosial yang menunjukkan hasil potret Galaksi Bima Sakti menggunakan ponsel. 

Seorang pengguna media sosial X dengan nama akun @zakiberkata membagikan cara memfoto Galaksi Bima Sakti hanya pakai ponsel. Ia menjelaskan tutorial settingan kamera agar bisa menangkap penampakan galaksi di angkasa tersebut. 

Lantaran menjadi temuan yang mengejutkan, unggahan tersebut mengundang banyak reaksi dari netizen di medsos X. Para pengguna medsos pun penasaran dan tertarik untuk mempraktikkan cara yang ia bagikan untuk bisa mengambil foto Galaksi Bima Sakti. 

Settingan Kamera untuk Memotret Galaksi Bima Sakti

Bagi Anda yang ingin memfoto penampakan Galaksi Bima Sakti di langit malam maka bisa mencoba cara yang dibagikan oleh akun @zakiberkata. Ia mengungkapkan settingan kamera yang diatur yakni menggunakan mode pro. 

Selain itu, kamera ponsel juga diatur setting shutter 16-32, setting ISO 1600-3200, dan mengaktifkan timer 5 detik. Untuk pengambilan foto, disarankan di tempat yang gelap atau mematikan lampu rumah. Anda juga perlu menggunakan tripod adalah proses pemotretat bisa stabil atau tidak terganggu. 

Cara Memotret Galaksi Bima Sakti Memakai Smartphone 

Mungkin Anda sedikit bingung atau belum benar-benar paham langkah mengatur settingan kamera dan memotret Galaksi Bima Sakti dengan ponsel. Agar lebih jelas dalam mempraktikkannya, ikuti langkah-langkah berikut ini:

Pasang Ponsel di Tripod

Ketika akan memotret Galaksi Bima Sakti atau Milky Way, Anda harus meletakkan kamera di tripod. Baik itu memfoto menggunakan smartphone atau kamera DSLR, Anda harus memakai bantuan tripod supaya lebih stabil ketika menjepret fotonya. 

Apabila Anda hanya mengandalkan tangan untuk memegang kamera maka akan berpotensi goyang atau nggak stabil. Jika posisi kamera bergerak atau getar sedikit saja maka hasil fotonya tidak optimal. Apalagi di dalam kondisi gelap atau tanpa cahaya penerang, lensa kamera akan lebih mudah mengalami distraksi. 

Membuka Kamera Bawaan Smartphone

Setiap merek atau tipe smartphone dibekali dengan kamera bawaannya. Untuk memotret Galaksi Bima Sakti, buka aplikasi kamera bawaan di ponselmu terlebih dahulu. 

Gunakan Mode Pro

Jika kamera sudah dibuka, selanjutnya Anda perlu menggeser ke mode pro. Mode ini disediakan untuk memungkinakan pengguna dalam mengatur beberapa settingan, seperti shutter speed hingga ISO. 

Settingan Kamera

Selanjutnya Anda perlu mengatur settingan di mode pro kamera smartphone. Atur set shutter speed (S) ke maksimalnya, yakni 30, ISO ke 3200. Geser posisi F sampai mentok ke arah kanan. Bagian fitur white balance (WB), tetap di posisi auto dan pilih lensa wide. 

Mengatur Timer

Jika sudah mengubah settingan kamera, selanjutnya Anda perlu mengatur timer untuk menjepret foto. Jangan lupa set timer menjadi 3 detik dengan cara mengetuk garis tiga di sebelah pojok kanan layar. Settingan timer ini bertujuan supaya smartphone tidak bergerak saat menjepret. 

Tunggu Sampai Selesai Menjepret

Jika sudah mengatur sejumlah hal di atas, maka waktunya untuk mulai mengambil foto Galaksi Bima Sakti. Saat menjepret, selanjutnya tinggal menunggu sampai selesai proses penangkapan foto. Smartphone membutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk mengambil potret. Jaga agar jangan sampai ada pergerakan atau getaran selama ponsel memproses hasil foto tersebut. 

Demikianlah cara memotret Galaksi Bima Sakti dengan ponsel yang bisa Anda praktikkan sendiri. Namun perlu diingat bahwa kualitas kamera setiap ponsel juga menentukan kemampuan dalam memotret dan foto yang dihasilkan. Baca juga teknik memotret low light agar hasilnya maksimal. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)