JAKARTA - Ada banyak benda langit dan fenomenanya yang memiliki berbagai bentuk. Terkadang aneh namun juga menakjubkan. Seperti benda langit yang satu ini mirip dengan bentuk kupu-kupu.

Seperti diwartakan Syfy, Minggu 2 Agustus, dijuluki nebula planet atau NGC 2899, astronom dari European Southern Observatory (ESO) baru saja memotret benda langit tersebut yang sangat detail dengan menggunakan Very Large Telescope (VLT).

Objek NGC 2899 terletak di antara 3000 dan 6500 tahun cahaya di konstelasi Selatan Vela (The Sails), yang memiliki dua bintang pusat dan diyakini memberikan penampilannya yang hampir simetris.

Selain itu, nebula planet juga dinamai bintang-bintang yang musnah yang mengeluarkan lapisan gas dan bahan kosmik yang beraneka ragam ke luar angkasa, sering kali mengeluarkan bentuk bola yang mirip dengan sebuah planet. Hanya sekitar 10 sampai 20 persen dari nebula planet yang menampilkan bentuk bipolar jenis ini, dan tentunya ini merupakan fenomena benda langit yang sangat langka.

Nebula planet terlahir ketika bintang-bintang kuno hingga enam kali massa Matahari di Tata Surya runtuh karena petak waktu yang sangat besar dan mengeluarkan jumlah gas yang berlebihan. Radiasi ultraviolet yang meresap di dalam nebula membuat lapisan gas pada benda ini bersinar terang sampai akhirnya diserap dan tersebar ke seluruh alam semesta.

另请阅读:


 

Para astronom menangkap gambar NGC 2899 yang sangat terperinci ini menggunakan instrumen FORS yang dipasang pada UT1 (Antu), salah satu dari empat teleskop 8,2 meter yang membentuk VLT ESO di Chili. Sebelumnya, FORS telah berkontribusi terhadap pengamatan cahaya dari sumber gelombang gravitasi, dan juga telah meneliti asteroid antarbintang pertama. 

Tidak hanya itu, FORS juga digunakan untuk mempelajari secara mendalam fisika di balik pembentukan nebula planet ini.

Sebagai informasi, gambar nebula planet ini berada di bawah program ESO Cosmic Gems, sebuah inisiatif penjangkauan untuk menghasilkan gambar objek yang menarik secara visual menggunakan teleskop ESO, untuk pendidikan dan pelatihan publik.

Program ini juga memanfaatkan waktu teleskop yang tidak dapat digunakan untuk pengamatan sains. Semua data yang dikumpulkan mungkin juga cocok untuk tujuan ilmiah, dan tersedia untuk para astronom melalui arsip sains ESO.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)