JAKARTA - AS Roma menghadapi problem berat setelah memecat pelatih Daniele De Rossi. Tiket laga home Roma melawan Udinese tak laku. Belum lagi aksi protes suporter garis keras saat laga berlangsung. Tak hanya itu, CEO klub Lina Souloukou terpaksa mengundurkan diri setelah jadi sasaran tembak suporter atas pemecatan De Rossi.
Repotnya memecat figur legenda di klub. Begitulah yang dialami Roma saat secara mendadak memberhentikan De Rossi. Bukan karena apa, De Rossi tak lain ikon klub. Dia memiliki status sebagai 'pangeran' Roma seperti halnya sang legenda, Francesco Totti.
Kesetiaan dan loyalitas produk lokal Roma jelas menjadikan mereka mendapat tempat tersendiri bagi fans. Apalagi, De Rossi dan Totti membuktikan kesetiaan dengan menghabiskan karier di Giallorossi.
Saat menjelang pensiun, De Rossi memang keluar dari Roma. Tetapi eks kapten tim ini memilih bermain di Argentina. Dia menolak tawaran bermain di klub lain di Italia maupun Eropa karena loyalitas dan komitmen hanya pada Roma. Bila masih bermain di salah satu liga di Eropa, De Rossi tetap bisa berhadapan dengan eks klub di ajang Liga Champions atau Liga Europa.
De Rossi pula yang sukses meredam amarah suporter saat Roma memecat Jose Mourinho. Dengan segala kontroversinya, Mourinho berhasil memikat hati fans Roma. Mourinho membawa Roma meraih trofi di kompetisi Eropa. Selain itu, nama besar Mourinho menjadikan I Lupi kembali sejajar dengan klub-klub elite Serie A maupun Eropa.
Saat Mourinho dipecat, suportr sudah bergejolak. Namun fans batal memprotes keputusan klub karena menunjuk De Rossi sebagai pelatih sementara. Kehadiran sang ikon sudah tentu menjadikan Roma tetap mendapat support dari tifosi.
Laga home Roma di Olimpico pun tetap penuh karena ada De Rossi. Tiket pertandingan selalu ludes terjual seperti saat Roma ditangani Mourinho.
Namun suasana stadion yang penuh tak akan terlihat lagi setelah kepergian De Rossi. Menurut Il Romanista, tiket pertandingan Roma melawan Udinese di Olimpico, Minggu, 22 September 2024 malam ini, untuk kali pertama tidak sold out.
Suporter tak lagi bersemangat datang ke stadion menyaksikan laga tim kesayangan. Banyak tribun yang hampir dipastikan kosong karena hanya suporter garis keras yang menyaksikan pertandingan. Namun mereka juga bakal menggelar aksi yang sudah pasti membuat gerah petinggi klub.
Curva Sud, salah satu suporter garis keras, bakal tetap di luar stadion selama 30 menit babak pertama. Sementara, kelompok suporter lain tetap masuk stadion dan menyaksikan laga sejak menit pertama. Namun mereka tidak akan mengibarkan bendera dan membentangkan banner seperti biasanya. Tidak ada lagi nyanyian dan sorak-sorai sehingga stadion dikhawatirkan berubah senyap meski ada suporter.
Suporter dari kelompok Distinti Nord Ovest tetap mengisi tribun stadion. Namun hanya 1,000 tiket yang terjual dari sektor tersebut
Roma sepertinya mendapat hukuman dari suporter sendiri atas keputusan memecat De Rossi. Apalagi pemecatan itu dilakukan tanpa menunjukkan sikap menghargai sang pelatih.
Ya, De Rossi mendapat kabar diberhentikan saat tengah melakukan persiapan memimpin latihan tim. Saat itu, dirinya sudah berada di markas latihan Roma di Trigoria. Setelah menerima pemberitahuan itu, De Rossi langsung mengemasi barang-barangnya di Trigoria.
Saat meninggalkan markas latihan, dia masih melayani tanda tangan dan foto dengan suporter. Hanya beberapa jam setelah De Rossi diberhentikan, klub menunjuk Ivan Juric untuk menggantikannya. Saat itu pula Juric sudah memimpin latihan pertama tim Roma.
Atas informasi yang berlangsung cepat itu, suporter yang berada di markas latihan tim langsung menggelar aksi demonstrasi. Mereka juga meneriaki para pemain yang datang ke tempat latihan, termasuk kapten Lorenzo Pellegrini dan Gianluca Mancini.
De Rossi sendiri diberhentikan menyusul hasil buruk Roma di kompetisi domestik. Dari empat laga pertama, Roma tak pernah menang dan baru mengoleksi tiga poin dari tiga pertandingan yang berakhir imbang. Sedangkan satu pertandingan lagi berakhir dengan kekalahan 2-1 lawan Empoli.
Namun bukan pencapaian tak memuaskan Roma yang menjadi alasan utama pemecatan De Rossi. Hubungan buruk pelatih dengan CEO klub Lina Souloukou turut berperan diberhentikannya De Rossi. Bahkan Souloukou yang menduduki jabatan sebagai CEO sejak April 2023 ini disebut-sebut berada di belakang pemecatan pelatih.
Souloukou memang terlihat kerap berbeda pendapat dengan De Rossi saat Roma memulai musim anyar. Mulai dari kontrak De Rossi saat resmi menjadi pelatih tetap hingga kontrak Paulo Dybala yang berujung rencana menjual striker tim nasional Argentina ini. De Rossi juga mengritik lambannya pergerakan transfer pemain.
Ketegangan di antara mereka pada akhirnya membuat De Rossi diberhentikan. Hanya saja eks CEO Olympiakos ini kemudian menjadi sasaran amarah suporter sehingga dia terpaksa meminta perlindungan dari polisi.
Tidak kuat menghadapi tekanan suporter, Souloukou akhirnya meletakkan jabatan. Pasalnya dia dianggap sebagai sumber ketegangan klub dengan suporter sehingga mengundurkan diri menjelang laga Roma melawan Udinese.
"AS Roma hari ini mengumumkan bahwa CEO Lina Souloukou telah meletakkan jabatannya," demikian pernyataan resmi klub seperti dikutip Football Italia.
另请阅读:
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Lina atas dedikasinya selama periode kritis klub dan berharap dia meraih sukses di masa mendatang. Pemilik klub juga tetap berkomitmen membawa AS Roma terus berkembang dan meraih sukses. Kami fokus membangun nilai-nilai yang menjadikan klub ini istimewa," demikian pernyataan Roma.
Hanya saja problem klub sepertinya belum berakhir meski sang CEO sudah mundur. Juric pun harus bekerja keras memikat hati suporter bila ingin membantu meredam ketegangan ini.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)