Nyaris Kalah, Leverkusen Singkirkan Roma untuk Bertemu Atalanta di Final Liga Europa
Pemain Bayer Leverkusen merayakan keberhasilan lolos ke final Liga Europa setelah bermain imbang 2-2 melawan AS Roma. (X/@bayer04fussball)

JAKARTA - Bayer Leverkusen lolos ke final secara dramatis. Nyaris kalah dalam duel kedua semifinal melawan AS Roma di Stadion BayArena, Jumat, 10 Mei 2024 dini hari WIB, Leverkusen mengakhirinya dengan skor imbang 2-2. Mereka pun ke final untuk bertemu Atalanta.

Pelatih Leverkusen Xabi Alonso sudah me-warning pemain untuk waspada di laga kedua. Kemenangan 2-0 di laga pertama di kandang Roma di Olimpico tak berarti bagi Leverkusen.

Meski hanya butuh hasil imbang, namun laga kedua menjadi penentuan dan bisa membebani pemain. Prediksi Alonso nyaris tepat. Pemain Leverkusen justru bermain dengan beban berat.

Bahkan Roma yang menunjukkan permainan bagus justru berhasil unggul sampai dua gol. Leverkusen pun nyaris mengalami kekalahan pertama di musim ini. Hanya saja, juara Bundesliga Jerman ini akhirnya mampu bangkit dan menyamakan skor.

Rekor tak terkalahkan pun dipertahankan Leverkusen. Lebih dari itu, Granit Xhaka dkk berhasil mematahkan rekor tak terkalahkan yang pernah dicetak Benfica sepanjang tahun 1963-1965. Klub elite Portugal ini tak pernah kalah selama 59 pertandingan.

Hasil imbang 2-2 sudah bisa meloloskan Leverkusen ke final. Pasalnya, mereka menang agregat 4-2. Leverkusen pun menggagalkan skenario final sesama tim Serie A Italia.

Mereka yang akhirnya menghadapi Atalanta pada laga final di Stadion Aviva, Dublin, 23 Mei 2024 dini hari WIB.

Leverkusen pun merajut asa mencetak treble. Setelah juara Liga Jerman, mereka juga lolos ke final DFB Pokal atau Piala Jerman menghadapi tim dari kasta kedua Kaiserslautern.

Namun, mereka hanya memiliki waktu istirahat sangat pendek saat berlaga di final. Setelah menghadapi Atalanta, Leverkusen sudah harus berlaga di final Piala Jerman pada 26 Mei 2024 dini hari WIB. Mereka hanya punya waktu tiga hari untuk melakukan recovery.

Pada semifinal kedua dengan menjamu Roma, Leverkusen justru mengalami kesulitan. Roma mampu bermain dengan sangat apik.

Pertandingan memang berjalan imbang. Hanya saja, serangan pasukan Daniele De Rossi memaksa pemain Leverkusen lebih banyak bertahan.

Bahkan bek tengah Jonathan Tah akhrnya melakukan kesalahan yang berujung penalti menjelang turun minum.

Dirinya menarik jersei Sardar Azmoun untuk mencegah lawan mencetak gol. Wasit Danny Makkelie langsung menunjuk titik putih.

Gelandang Leandro Paredes menuntaskan eksekusi dengan baik. Skor 1-0 untuk Roma menutup babak pertama.

Di babak kedua, Roma tetap bermain menyerang. Sebaliknya, Leverkusen masih kesulitan untuk bangkit. Bahkan tuan rumah kembali mendapat hukuman penalti untuk kali kedua di menit 66.

Gara-garanya, pemain depan Adam Hlozek yang turun untuk memperkuat pertahanan saat menghadapi serangan lawan melakukan kesalahan. Dia bermaksud memotong bola silang pemain Roma.

Hanya saja, lengan Hlozek malah menyentuh bola. Buntutnya, wasit kembali menunjuk titik putih. Keputusan Makkelie sempat mendapat protes keras dari Hlozek.

Makkelie pun kemudian meninjau insiden lewat VAR. Hasilnya, Hlozek melakukan pelanggaran dan wasit asal Belanda ini tetap pada keputusannya. Paredes kembali bertindak sebagai eksekutor penalti dan untuk kali kedua menuntaskannya.

Dalam posisi tertinggal 2-0, Leverkusen akhirnya bangkit. Mereka mulai bisa bermain terbuka dan menyerang pertahanan Giallorossi.

Upaya tuan rumah tak sia-sia. Saat terjadi kemelut menyusul sepak pojok Leverkusen, pemain belakang Roma melakukan kesalahan.

Bek Gianluca Mancini yang hendak membuang bola justru gagal. Bola malah meluncur ke gawang sendiri. Gol bunuh diri pemain tim nasional Italia ini tercipta di menit 82. Skor berubah 2-1.

Gol itu sesungguhnya sudah bisa membawa Leverkusen ke final. Namun mereka tak berharap menelan kekalahan pertama.

Hasilnya saat memasuki injury time, Leverkusen sukses menyamakan skor. Bek Josip Stanisic yang masuk menggantikan Jeremie Frimpong berhasil membobol gawang. Dia menuntaskan assist dari Xhaka di menit 90+7.

Gol telat yang mengubah skor menjadi 2-2. Skor itu pula yang bertahan sampai akhir laga dan membawa Leverkusen ke final.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)