JAKARA - Regulasi baru pelarangan setelan mode mesin berbeda mulai berlaku di Grand Prix Italia akhir pekan ini. Meski sempat mengungkap bukan masalah besar bagi Mercedes, Lewis Hamilton mengaku kecewa dengan regulasi baru ini.
Pasalnya, regulasi baru itu membuat ia kehilangan senjata andalannya. Mengatur mode mesin merupakan salah satu kekuatan pebalap Britania dalam menjalani balapan selama ini.
Berbagai mode mesin yang berbeda itu bisa digunakan untuk memaksimalkan performa mesin dalam rentang waktu yang singkat untuk agar mobil lebih cepat atau sebaliknya untuk menjaga reliabilitas dan umur mesin.
Menyusul arahan teknis dari FIA, setiap tim kini akan diharuskan menggunakan satu mode mesin saja baik di kualifikasi dan balapan.
另请阅读:
Sementara Hamilton mengatakan dirinya bakal memiliki pekerjaan yang lebih sedikit ketika di kokpit mobil, dia juga menyayangkan kehilangan kemampuan untuk memilih berbagai setelan mesin ketika balapan.
"Aku secara pribadi suka jika mampu mengendalikan ketika kalian melihat mesin bertenaga dan kapan ketika kalian menghematnya," kata Hamilton dilansir dari Antara, Jumat, 4 September.
"Hal itu telah menjadi kekuatanku dalam hal menjaga daya tempuh mesin sepanjang tahun dan membuat mesin itu bertahan lebih lama," ujarnya menambahkan.
It's race week once again and we can't wait to see the @MercedesAMGF1 drivers back in their cars for another #ItalianGP.
Monza demands high-speed manoeuvres as drivers use full throttle for 80% of a lap, so we’re sure there'll be some epic overtaking. #UBSF1 pic.twitter.com/4ASTl17oxc
— UBS Formula 1 (@UBSf1) September 2, 2020
Hamilton mencoba tetap berpikiran positif di tengah spekulasi yang menyebutkan larangan itu untuk melambankan mobil Mercedes yang terlalu dominan tahun ini.
"Aku rasa itu adalah pujian pada akhirnya," kata Hamilton.
"Semoga orang-orang di pabrikan mengambilnya sebagai pujian atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan dengan mesin ini.
"Tapi kami akan terus bekerja dan berbenah dengan situasi yang kami alami dan akan menarik melihat bagaimana itu bekerja di akhir pekan nanti."
Mercedes tampil superior musim ini dengan merebut pole position di tujuh balapan yang telah digelar.
Kendati ada larangan tersebut, Mercedes masih menjadi tim favorit untuk meraih posisi start terdepan di Monza sejak terakhir kali pada 2017 silam.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)