MADIUN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun meminta para peternak di wilayahnya agar tidak panik dengan kasus serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mulai marak terjadi pada ternak sapi dan kambing di sejumlah daerah.

"Kasus PMK yang ditemukan saat ini tidak separah pada kondisi di tahun 2022. Meski begitu, peternak diminta untuk tetap waspada, bukan panik," ujar Dokter Hewan DKPP Kota Madiun, Sulthan Rasyid Rifai di Madiun, Sabtu.

Menurutnya, di Kota Madiun, petugas telah menemukan tiga kasus PMK pada Desember 2024. Rinciannya satu ekor sapi sembuh, satu ekor sapi masih dalam tahap pengobatan dan keduanya berada di Kelurahan Demangan. Kemudian satu kasus lagi adalah seekor kambing di Kelurahan Banjarejo yang disembelih.

Sulthan menjelaskan, peternak dapat memberikan pertolongan pertama jika menemukan hewan ternaknya menunjukkan gejala terjangkit PMK. Salah satunya, dengan memberikan ramuan jamu dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan.

"Untuk ramuan jamu yang kami sarankan memakai jahe, temulawak, bawang putih, gula merah dan madu. Itu fungsinya untuk menambah nafsu makan dan menurunkan demam," kata Sulthan.

Sedangkan untuk penanganan luka di mulut, dapat diberikan semprotan dengan iodine atau betadine yang dicampur dengan air. Penyemprotan dilakukan rutin terhadap ternak yang bergejala PMK.

Untuk perbandingan iodine atau betadine dengan air itu 1 banding 9 yang kemudian rutin diberikan ke ternak yang sakit.

"Sementara, untuk kebutuhan serat, diusahakan tetap diberi makan. Bisa hewan ternak makan sendiri atau dicombor. Sebab, PMK semakin parah karena hewan ternak sulit makan," katanya.

Kepala DKPP Kota Madiun Totok Sugiarto mengimbau peternak untuk tidak membawa ternak ke pasar hewan terlebih dahulu. Sebab, proses penyebaran PMK bisa saja terjadi di pasar hewan.

"Untuk vaksinasi, masih menunggu dropping dari pemerintah pusat. Untuk kasus PMK di Kota Madiun tidak begitu parah karena mayoritas sapi sudah dilakukan vaksinasi sebelumnya," kata Totok.

DKPP akan terus melakukan pemantauan terhadap populasi ternak rawan serangan PMK di Kota Madiun. Sesuai data yang tercatat terdapat 120 ekor sapi dan 1.400 ekor kambing.

"Kami akan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan kontrol secara maksimal. Jika menemukan gejala PMK, peternak dapat segera melaporkan kepada DKPP," katanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)