JAKARTA - Orang-orang bersenjata yang tergabung dalam geng Gran Grif membunuh 70 orang ketika mereka melewati kota Pont-Sonde di Haiti. Mereka menembaki warga dengan senapan otomatis.

“Kami ngeri dengan serangan geng pada hari Kamis di kota Pont-Sonde di departemen Artibonite Haiti,” kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Thameen Al-Kheetan dalam pernyataan dilansir Reuters, Jumat, 4 Oktober.

Menurut PBB, 16 orang terluka parah dalam serangan pada Kamis dini hari ketika anggota geng dilaporkan membakar 45 rumah dan 34 kendaraan, memaksa warga meninggalkan rumah mereka.

Orang-orang yang tergabung dalam geng yang dipimpin oleh Luckson Elan (36) yang dijatuhi sanksi oleh PBB bulan lalu, membakar gedung-gedung dan mengeksekusi orang di jalanan, kata laporan media lokal Le Nouvelliste.

Kota Pont-Sonde terletak di Artibonite lumbung pangan Haiti dan dibangun di sekitar jembatan di persimpangan jalan yang menghubungkan ibu kota dengan wilayah utara.

Sementara itu, jumlah pengungsi internal akibat konflik telah melonjak melewati 700.000 orang, hampir dua kali lipat dalam enam bulan meskipun ada pengerahan sebagian misi yang didukung PBB yang diberi mandat untuk membantu polisi yang kekurangan sumber daya memulihkan ketertiban.

Negara tetangganya, Republik Dominika, mengatakan pada Rabu, pihaknya akan meningkatkan deportasi migran hingga 10.000 per minggu, dengan alasan lambat dan terbatasnya kemajuan misi keamanan, yang pertama kali diminta oleh pemerintah Haiti pada tahun 2022.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)