JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengunjungi kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pria yang akrab disapa RK itu mengaku mendapat wejangan dari JK agar mengatasi kekumuhan di Jakarta.
"Alhamdullilah diterima oleh Pak JK. Ini sosok ayahanda saya juga, sering banget saya datang ke sini dari saat mau walikota, mau gubernur Jabar, saat menjabat. Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif bijaksana sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau," ujar RK usai menemui JK di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 5 September.
"Terkait Jakarta, pesan beliau, satu, kunci membereskan Jakarta adalah mengatasi kekumuhan. Jadi itu yang akan menjadi prioritas saya juga," sambungnya.
Dalam observasinya, mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, salah satu ciri keberhasilan di Jakarta selain mengatasi kemacetan dan banjir adalah mengatasi kekumuhan. Sedangkan mengatasi kekumuhan, kata dia, adalah dengan inovasi-inovasi arsitektural.
"Bagaimana membangun tanpa menggusur memindahkan kan. Itu yang nanti jadi renungan saya untuk menjadi program-program lah," kata RK.
"Dan beliau (JK, red) juga sepakat, solusi dari Jakarta, obatnya itu adalah perumahan. Kalau perumahan bisa vertikal seperti di Singapura, di Hongkong, di mana-mana itu kan menyelesaikan banyak sekali permasalahan," lanjutnya.
另请阅读:
Menurut kurator IKN itu, ketidakhadiran perumahan terjangkau di tengah kota yang tinggi, maka isu-isu jarak jauh, kemacetan, polusi, stres, ekonomi boros akhirnya menyertai kehidupan di kota ini.
"Jadi nasehatnya itu, kekumuhan, perumahan vertikal yang untuk golongan rakyat, saya kira itu saja," kata RM.
Saat ditanya soal kedekatan JK dengan Anies Baswedan, RK mengaku tetap menghargai prestasi gubernur Jakarta sebelumnya.
"Saya sudah sampaikan, saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya siapapun itu selama baik kita lanjutkan," pungkasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)