JAKARTA - Polri tidak akan mengeluarkan izin keramaian terkait rencana digelarnya kompetisi sepak bola Indonesia liga 1 dan 2. Kompetisi tersebut direncanakan berlangsung pada 1 Oktober.
"Polri tidak mengeluarkan ijin keramaian," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Selasa, 29 September.
Tak dikeluarkannya izin dengan beberapa alasan. Pertama, karena masih tingginya penularan COVID-19. Sehingga, dikhawatirkan jika izin diberikan justru berdampak semakin banyaknya orang yang terjangkit.
"Situasi pandemi COVID-19 masih terus meningkat, jumlah masyatakat yang terinfeksi," kata dia.
Alasan kedua yakni Polri sudah mengeluarkan maklumat untuk tidak sama sekali mengeluarkan izin keramaian di sema tingkatan pada masa pandemi. Terakhir, Polri dan instansi terkait sedang fokus dalam penerapan Operasi Yustisi untuk menekan pelanggaran protokol kesehatan.
Kegiatan itu dilakukan untuk menekan potensi penularan. Hal ini sejalan dengan instruksi pemerintah untuk tetap melakukan upaya pencegahan COVID-19.
"Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya sedang konsentrasi melaksanakan Operasi Yustisi," kata dia.
另请阅读:
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memastikan kelanjutan Liga 1 2020 tanpa kehadiran penonton. Pembukaan kompetisi ini dimulai dengan laga PSS Sleman vs Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo, Kamis, 1 Oktober. Rencananya, kompetisi ini berakhir pada 28 Februari.
Kamis, 17 September, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk organisasi sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) tentang penyelenggaraan olahraga yang aman dari COVID-19.
Penandatanganan ini disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali serta Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Mordano, serta dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Doni meminta pertandingan sepak bola ini dilaksanakan tanpa penonton untuk mencegah penularan COVID-19.
"Perlu dipastikan untuk seluruh kompetisi sepakbola dan bola basket akan dilaksanakan tanpa penonton. Mohon ini menjadi atensi bagi para penyelenggara untuk betul-betul mentaati konsensus yang telah dilakukan," kata Doni.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)