JAKARTA - Banyak yang bilang naik sepeda itu gampang. Tapi, tahukah bagaimana kita bisa tetap tegak berada di atas sepeda? 

Sepeda pertama kali diciptakan oleh bangsawan Jerman, Karl von Drais pada 1817. Saat itu sepeda belum modern seperti sekarang. Bahkan, dibuat Drais pertama kali, untuk bisa melaju, sepeda harus didorong menggunakan kaki. Belum ada pedal apalagi gigi-gigi yang bisa meringankan laju sepeda. 

Secara sederhana sepeda digerakan oleh sistem yang disebut Drivetrain. Drivetrain terdiri dari gabungan komponen pedal, lengan engkol, gir depan, gir belakang dan rantai yang saling terhubung. 

Ketika pedal diinjak, lengan engkol akan mengikutinya, memutar gir depan dan pada saat bersamaan, menarik gir belakang yang terhubung dengan rantai. Reaksi itu membuat roda berputar dan sepeda pun bisa meluncur.

Sementara itu, untuk membuat sepeda tetap tegak, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya "efek gyroscopic" yakni perputaran yang membuat porosnya tetap tegak. Benarkah demikian? Hal ini akan dikupas lebih detail dalam video bertajuk "Cara Kerja Sepeda: Kenapa Bisa Tegak?"


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)