JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa 6.9 magnitudo terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 21 Agustus pukul 11.09 WIB.
Dilansir dari situs BMKG, gempa terjadi di 6.88 LS, 123 BT atau 171 km Timur Laut Larantuka NTT, dengan kedalaman 670 km.
Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meski demikian, warga diminta tetap waspada dengan gempa tersebut. "Hati-hati gempa susulan," tulis BMKG.
Sebelumnya, rentetan gempa bumi tektonik pada 8 Agustus juga terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Hari Sabtu, 08 Agustus sejumlah gempa terjadi. Pukul 17:17:52 WIB, 17.23.32 WIB dan 17:45:51 WIB wilayah Pulau Sumba-NTT diguncang rentetan gempa tektonik.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini terjadi dengan selisih waktu 5 menit dan 28 menit dari gempa pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut pada arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.
Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempabumi tersebut, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)