MATARAM - Polisi membongkar kasus pembuuhan mahasiswi berinisial LNS oleh kekasihnya, R (22) di perumahan Royal Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pelaku pembunuhan membuat skenario seakan-akan korban gantung diri untuk menghilangkan jejak.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto mengatakan, pembunuhan terjadi karena pertengkaran R dan LNS soal kehamilan korban.
"Tersangka kemudian mencekik korban hingga lemas tidak berdaya. Tersangka yang panik kemudian mengambil skenario gantung diri," kata Artanto di Mapolres Mataram dikutip Antara, Jumat, 14 Agustus.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, mengatakan pembunuhan LNS terjadi pada Kamis, 23 Juli. Pembunuhan ini terjadi dua hari sebelum jasad LNS ditemukan tergantung di ventilasi rumah.
Sebelum pembunuhan, tersangka dihubungi korban yang meminta bertemu untuk membicarakan masalah kehamilan. LNS menurut polisi mengancam akan memberitahukan kehamilannya kepada orangtua tersangka.
Cekcok pun terjadi saat pelaku bertemu korban. Korban mencegah tersangka pulang dan mengancam bunuh diri dengan pisau yang sudah dipegang.
"Tapi berhasil ditenangkan tersangka, mereka lanjut ngobrol biasa, lagi ibunya (R) telepon dan minta segera pulang," kata Adi.
另请阅读:
Pelaku kembali meminta izin pulang, namun dicegah korban. Karena tersulut emosi, R kemudian mencekik korban hingga lemas tak berdaya.
"Karena sudah lepas kendali, tersangka mencekik korban. Itu yang kemudian tersangka membuat skenario gantung diri," kata Adi.
Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau pasal 351 ayat 3 tentang perbuatan penganiayaan hingga menyebabkan kematian.
"Sesuai dengan aturannya, tersangka terancam hukuman paling berat 15 tahun penjara," ujarnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)