JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk terus mengajak masyarakat mengubah perilaku dan menaati protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Salah satu caranya dengan melakukan kampanye di tengah masyarakat.
Hanya saja dia meminta, cara kampanye ini untuk kembali dirumuskan sehingga masyarakat dengan mudah bisa memahami pentingnya mengubah perilaku dan menaati protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Saya ingin fokus saja. Mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker, nanti dua minggu berikutnya kampanye jaga jarak atau cuci tangan, misalnya. Jadi tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Agustus.
Kampanye ini, sambung Jokowi tak bisa dilakukan secara sekaligus karena masih banyak masyarakat yang tidak mengerti. "Kalau barengan untuk kalangan menengah atas bisa ditangkap tapi yang bawah ini yang menurut saya perlu satu persatu," ujarnya.
另请阅读:
Lebih lanjut, untuk menyukseskan kampanye tersebut di tengah masyarakat, Presiden Jokowi bakal meminta organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dipimpin oleh istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Tri Tito Karnavian untuk ikut bergerak.
"Kita coba PKK (melakukan kampanye menerapkan protokol kesehatan dan perubahan, red) . Ini istri Mendagri. Saya enggak tahu tapi kalau ibu-ibu khawatir masalah COVID ya mungkin kita rem. Tapi kalau ibu-ibu siap saya kira PKK ini efektif door to door urusan masker dan urusan perubahan perilaku," ujarnya.
Selain itu, kampanye ini nantinya akan memanfaatkan sejumlah sarana yang ada dan dengan mudah menjangkau masyarakat seperti media sosial maupun televisi. "Mungkin di tv, di medsos secara masif selama dua minggu ini dengan cara yang berbeda-beda," pungkasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)