JAKARTA - The legendary dangdut singer Jhonny Iskandar revealed the background of why he always wears chain glasses which then becomes iconic in every appearance. Jhonny admitted that he deliberately always wore typical glasses with his crossbared chain to create his uniqueness as a singer. "For an important singer, it has a characteristic, so what? 'that's what wears broad glasses, which are now not swiping, using chains anymore' I don't know their name but know its characteristics, it's important for a well-known person," said Jhonny, quoted from Antara, Wednesday.

Penyanyi tembang Bukan Penggemis Cinta itu mengungkap telah menggunakan kacamata ikonik tersebut sejak tahun 1985. Dia mengaku terinspirasi oleh penampilan yang selalu menggunakan kaca dan hat khas.Dulu saya mau syuting lagu di Kalimantan, sebelum saya syutkan melakunjung dulu apa dulu 'Saya membawa tema?' gitu kan 'oh saya mau membawa temanya Pak Tino Sidin' yang pematom anak-anak, yang hatinnya ada pentolnya dan menggunakan kacamata. Saya mencari kacamatanya sempat di pinggir jalan tapi tidak ada kalapannya, tetap saya berbela yang khasnya Pak Tino Sidin," kata Jhony.Pemyanyi dangdut berus berusia 62 tahun itu mengatakan mempus koleksi sebuhannya bisa mengkat di mana dia mengkapkan sempat selapanjak setiap berjalangi." Ada seleronjang kali nggak bisa ngelung saya. ( Ada) cadangan kalau ini ada ini (sembari menunjukkan kacapnya kepatennya kepada wartawan)," ujar Jhony.

In addition to the shape of glasses inspired by Tino Sidin, another interesting part of Jhonny Iskandar's iconic glasses is a chain that is adrift of a pair of glasses. He admitted to modifying his own glasses.

"This makes the chain itself, it can't be shifted (the chain) because it's a patent," said the singer who started his music career in 1977. Jhonny jokingly. Jhonny Iskandar is one of the singers who will enliven the 2023 Synchronize Fest music festival.

The music festival, which carries the theme "Bhineka Tunggal Musik", will take place on September 1-3 at Gambir Expo Kemayoran, Central Jakarta.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)