JAKARTA - Film live action Mulan tayang secara resmi di bioskop China pada akhir pekan kemarin (11-13 September). Namun, dalam waktu tiga hari itu, mereka hanya mengantongi 25 juta dolar Amerika Serikat dilansir dari Variety pada Senin, 14 September.

Film yang disutradarai Niki Caro ini sebelumnya ditayangkan melalui Disney Plus tetapi rumah studio Disney memutuskan untuk tetap menayangkan film di beberapa negara tertentu, salah satunya China.

Mereka memang meraih posisi pertama box office untuk pekan lalu tetapi dari segi penghasilan dibandingkan dengan film lokal The Eight Hundred maupun film Tenet, Mulan jelas kalah telak.

Segala kontroversi terkait penayangan Mulan memang menjadi alasan kuat mengapa film ini hanya meraih 25 juta dolar AS. Selain karena syutingnya dilakukan di Xinjiang, film ini tidak menceritakan sesuai kisah Mulan tahun 1998.

Pihak Disney juga belum membocorkan berapa banyak orang yang membeli Mulan melalui Disney Plus. Di samping itu, film ini akan tersedia gratis untuk seluruh pelanggan tanpa perlu membayar uang tambahan mulai Desember mendatang.

Liu Yifei, pemeran utama Mulan juga dikritik habis-habisan karena dukungannya terhadap polisi Hong Kong saat demo beberapa bulan lalu.

Masyarakat Hong Kong menyatakan boikot terhadap Liu Yifei dan Mulan dengan mengunggah foto Liu yang digaris X berwarna merah.

Di tengah usaha bioskop di China mencoba bangkit di tengah pandemi, mereka juga terbuka dengan perilisan film-film baru meskipun mereka lebih berfokus dengan rilisan lokal demi menyelamatkan ekonomi mereka.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)