JAKARTA - Penelitian terbaru yang dibuat di European Society of Cardiology Congress (ESC Congress) menemukan fakta bahwa tidur siang lebih dari satu jam meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian.

Penelitian itu menemukan istirahat lebih dari 1 jam meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen sedangkan penyakit kardiovaskular sebanyak 34 persen.

“Tidur siang adalah hal biasa di seluruh dunia dan termasuk sebagai kebiasaan yang sehat. Tidur siang dianggap dapat meningkatkan kinerja serta mengisi kurang tidur,” kata Zhe Pan, penulis penelitian dilansir dari Forbes.

Kurang tidur terjadi ketika seseorang tidak memenuhi jam tidur malam. Biasanya orang menganggap dengan tidur siang lebih lama, maka ia bisa membayar kekurangan istirahat malam hari.

Ternyata, hal tersebut tidak berlaku meskipun Anda sudah tidur siang lebih dari 1 jam.

Salah satu penelitian yang dilakukan pada September 2019 melalui jurnal Heart menyatakan orang yang tidur siang sekali atau dua kali seminggu memiliki risiko terkena serangan jantung atau stroke dibandingkan orang yang tidak tidur siang.

Sedangkan dalam penelitian yang dikeluarkan ESC Congress, 40 persen partisipan dari 313.651 orang mengaku melakukan tidur siang.

Kurang tidur atau dikenal dengan istilah sleep deprivation juga dapat menimbulkan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, kesehatan mental. Namun belum ada penjelasan mengapa tidur siang dapat mempengaruhi kondisi tubuh secara spesifik.

Zhe Pan menganjurkan untuk mengurangi risiko dengan tidur siang di bawah 1 jam atau jika Anda bukan seseorang yang terbiasa tidur siang, jangan mengubah kebiasaan tersebut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)