JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan akan melakukan percepatan untuk menjangkau berbagai daerah yang belum mendapat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto yang mengaku belum puas dengan program MBG karena masih banyak yang belum menerima program makan gratis ini.

"Rupanya banyak laporan kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden melihat sangat miris itu karena banyak anak yang sudah dapat, tapi lebih banyak lagi yang belum dapat. Sehingga ada laporan, 'Kenapa saya belum dikasih makan oleh Pak Prabowo?'. Jadi Pak Prabowo gelisah dalam perhatian itu dan minta percepatan," ujarnya kepada awak media di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Sabtu, 22 Maret.

Dikatakan Dadan, untuk melakukan percepatan perluasan ini dibutuhkan kebijakan dan kerja sama dari pihak swasta dan Kementerian/Lembaga (K/L) termasuk TNI, Polri, Kejaksaan, BIN, dan lain-lain.

"NU, Muhammadiyah, HIPMI, KADIN, kemudian Koperasi dan itu semua ikut terlibat," sambung Dadan.

Lebih lanjut Dadan menyebut, hingga saat ini BGN telah mendirikan 1.050 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia dan menggandenh 100 persen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal, lanjut Dadan, sejak diluncurkan pada 6 Januari yang lalu, BGN hanya memiliki 191 SPPG di 26 Provinsi.

"Jadi hanya dalam waktu tiga bulan kita bisa memperbanyak diri sedemikian rupa. Dan dengan catatan belum satu pun satuan pelayanan yang dibangun oleh Badan Gizi. Jadi sifatnya sebetulnya kemitraan dengan 100 persen UMKM," tandas Dadan.

Sebelumnya, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengaku belum puas dengan program MBG meski telah menjangkau 38 provinsi lantaran kerap mendapat keluhan dari orang tua murid yang anaknya belum tersentuh program MBG.

"Masalahnya kalau saya datang ke suatu desa atau tempat, orang tuanya yang nanya. 'Pak kami di sini belum terima MBG'. Jadi ini suatu yang mengusik hati saya. Mereka dengar di desa sekolah sebelah sudah," sambung Prabowo.

Untuk itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta masyarakat yang belum terjangkau program MBG untuk bersabar. Ia juga meminta Kepala BGN untuk mempercepat program ini.

"Saya minta Kepala BGN dan seluruh jajaran berpikir inovatif da kreatif. Bagaimana kalau kita percepat Apa pakai sistem hibrida? Karena kasian rakyat kita sangat membutuhkan dan mengharapkan," tandas Prabowo.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)