JAKARTA - Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati sejumlah asumsi dasar sektor ESDM pada tahun 2025.

Adapun beberapa hal yang disepakati yakni Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 80-85 Dolar AS per barel.

Selain itu, juga menyepakati beberapa asumsi dasar sektor ESDM dalam RAPBN tahun 2025 lainnya.

“Untuk lifting Minyak bumi sebesar 1,603-1,652 juta BOEPD, Gas Bumi sebesar 1,003-1,047 juta BOEPD. Sementara Cost recovery sebesar 8,25-8,5 miliar dolar Amerika,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM, Rabu, 19 Juni.

Sedangkan volume BBM bersubsidi disetujui sebesar 19,05-19,58 juta Kilo Liter (KL), dengan perincian minyak tanah sebesar 0,55-0,58 juta KL, dan minyak solar sebesar 18,05-19 juta KL.

Sementara volume elpiji 3 kg sebesar 8,2 juta metrik ton. Sementara Subsidi Tetap Minyak Solar disepakati sebesar Rp1.000-3.000 per liter. Sementara Subsidi listrik sebesar Rp84-88,36 triliun.

Dalam kesempatan itu juga disepakati Pagu Indikatif Kementerian ESDM tahun 2025 sebesar Rp 9,385 triliun.

Komisi VII DPR RI juga mendesak Kementerian ESDM untuk segera merealisasikan program-program Kementerian ESDM tahun anggaran 2025 dan paling lambat diselesaikan pada bulan Desember 2024.

Khususnya untuk program yang bermanfaat langsung kepada masyarakat disepakati penambahan alokasi anggaran sebesar 1,499 triliun.

"Komisi VII DPR RI menyetujui pagu indikatif RKA-K/L Kementerian ESDM tahun anggaran 2025 dengan anggaran Rp 9.385.203.737.000," pungkas Eddy.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)