JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) diketahui akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di daerah kalimantan barat.

Pembangunan PLTN ini nantinya akan menggandeng perusahaan asl Amerika Serikat, NuScale dan menggunakan teknologi small modular reactor (SMR).

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN IP, Bernadus Sudarmanta mengatakan, kerja sama dengan Nu Scale ini telah memasuki tahap kajian keekonomian terkait pembangunan pembangkit nuklir dengan teknologi SMR.

"Dengan Nu Scale kegiatannya adalah kajian keekonomian pembangunan pembangkit nuklir dengan teknik SMR itu sedang berjalan," ujar Bernadus yang dikutip Kamis, 1 Februari.

Kajian keekonomian ini diperkirakan akan rampung pada April tahun ini. Nu Scale dan PLN IP menetapkan kapasitas PLTN yang terpasang adalah sebesar 200 MW.

Meski demikian Bernadus memastikan pembangunan PLTN ini akan bergantung pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang belum diketahui akan mencantumkan PLTN dalam rencana ketenagalistrikan RI.

"Ini sifatnya antisipasi saja kalau nanti di dalam RUPTL sudah ada porsi pembangkit nuklir," tegas dia.

DIkatakan Bernadus, sejatinya teknologi PLTN dengan SMR ini sudah cukup matang karena telah diterapkan di bebebrapa negara lain seperti Rusia dan Amerika.

"Tinggal masalahnya political will kira-kira mau ke sana apa engga. Kalau kendala tempat geografis economic semuanya sebenarnya so far enggak ada halangan," sambung Bernads

Ia menambahkan, alasan pihaknya memih Kalimantan Barat sebagai tempat pengembangan PLTN adalah karean pihaknya telah lama melakukan studi tapak bersama Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

"Artinya lokasi yang memungkinkan dibangun PLTN sudah cukup lama tinggal masalah sosial politiknya," pungkas Bernadus.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)