JAKARTA - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) memproyeksikan kinerja keuangan di sepanjang 2022 bisa melanjutkan tren pertumbuhan setahun sebelumnya, dengan catatan total penjualan bersih hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp1,43 triliun.
Proyeksi tersebut disampaikan oleh Direktur BOLT, Anthony Wijaya saat pelaksanaan Public Expose 2022 di Jakarta, Kamis 24 November. Dia menyebutkan, jumlah laba bersih perseroan di sepanjang 2022 bisa mencapai Rp70 miliar atau bertumbuh 4 persen dibanding FY2021 yang senilai Rp67,3 miliar.
Anthony mengungkapkan, target pertumbuhan laba bersih tersebut akan ditopang oleh penjualan bersih di sepanjang 2022 yang diperkirakan mencapai Rp1,43 triliun. Seperti diketahui, jumlah pendapatan bersih BOLT pada 2021 sebesar Rp1,18 triliun.
"Pertumbuhan kinerja keuangan ini karena ada kestabilan harga material bahan baku atau harga tidak akan naik, maka profitabilitas kami hingga akhir tahun ini bisa lebih baik," ucap Anthony.
Dia memaparkan, selama sembilan bulan pertama tahun ini jumlah pendapatan bersih BOLT sebesar Rp1,03 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 23,28 persen (y-o-y). Sedangkan, laba bersih per kuartal III 2022 tercatat menurun 28,06 persen (y-o-y) menjadi Rp31,17 miliar.
Menurut Anthony, penurunan laba bersih BOLT secara year-on-year tersebut dipengaruhi oleh peningkatan biaya tak terduga selama sembilan bulan pertama tahun ini. Perlu diketahui, laba bruto BOLT per kuartal III 2022 sebesar Rp146,4 miliar atau meningkat tipis sebesar 1,32 persen (y-o-y).
Lebih lanjut Anthony mengungkapkan, guna dapat mendukung target penjualan bersih di 2022 sebesar Rp1,43 triliun, BOLT menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp25 miliar. Adapun besaran capex yang terserap hingga akhir kuartal III 2022 sebesar Rp15 miliar.
VOIR éGALEMENT:
Anthony menyampaikan, BOLT akan tetap meneruskan rencana yang sudah dijalankan, yaitu otomatisasi mesin, pengembangan SDM dan meningkatkan efisiensi maupun produktivitas di semua lini usaha.
"Kami juga terus mengikuti perkembangan EV (kendaraan listrik). Pada 2022, kami telah mengembangkan beberapa komponen pendukung EV yang sudah ada di Indonesia. Jadi, industri kendaraan listrik akan positif bagi BOLT," tutur Anthony.
Dia mengatakan, tren perbaikan kinerja keuangan BOLT di 2022 juga sejalan dengan momentum pemulihan industri otomotif di dalam negeri sejak awal tahun ini.
"Percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang disertai perpanjangan kebijakan relaksasi PPnBM DTP hingga kuartal III 2022 ikut mendongkrak penjualan BOLT," paparnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)