JAKARTA - Sosok religius yang dicitrakan Aldi Taher dalam sejumlah postingan di sosial media menjadi bulan-bulanan warganet. Tak sedikit yang menyebut hal itu sebagai tindakan meraih atensi belaka karena dirinya hendak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sumatera Barat (Sumbar). Namun mendapat atensi saja sepertinya tak cukup. Pencalonan Aldi sebagai gubernur di dua daerah itu tetap gagal. 

Menurut analisis Netray, Aldi Taher menonjolkan citra religius dalam balutan politik di sosial media, khususnya di Instagram. Terpantau, kata ngaji, mengaji, politik, dan Sulteng menjadi yang paling banyak muncul dalam perbincangan warganet kala namanya trending di Twitter.

Politikus Golkar yang hendak maju dalam Pilkada Sulteng ini mulai banyak diperbincangkan sejak awal September lalu. Setidaknya ada tiga ribu warganet yang membahas Aldi dalam twitnya selama tiga hari berturut-turut.

Dari empat ribu twit yang terhimpun Netray selama periode tersebut, 1.164 twitnya memiliki sentimen negatif. Sementara yang positif jumlahnya hanya separuh dari sentimen negatif yakni 543 twit. Perbincangan warganet memuncak pada 2 September 2020 dengan sentimen negatif paling tinggi yaitu sebanyak 643 dari 1,940 twit.

Kontroversi Aldi Taher

Salah satu kontroversi Aldi Taher yang paling menimbulkan kontroversi di media sosial yakni kegiatan mengaji, menyanyikan lagu "Cinta kan Membawamu", serta video dukungan Raffi Ahmad untuk pencalonannya. Keseriusan Aldi Taher maju dalam Pilkada Sulteng begitu jelas dibaca warganet. Hal itu terlihat dalam setiap kegiatan-kegiatan yang ia bagikan di sosial media yang hampir selalu menyematkan atribut partai berlambang beringin.

Video yang dibagikan akun Twitter @mazzini_gs memperlihatkan Aldi dengan jaket partainya sedang memainkan piano sambil membawakan lagu “Cinta kan Membawamu”. Yang menjadi sorotan adalah ketika ia mulai menyanyikan lagu Dewa 19 tersebut dan menggubah liriknya menjadi Cinta kan membawamu kembali ke Golkar. Sontak warganet pun terheran-heran.

Tak sampai di situ, warganet juga menyoroti video dukungan Raffi Ahmad untuk Aldi. Dalam video yang dibagikan oleh akun Twitter @howtodresvvell tersebut terlihat Raffi mengucapkan beberapa patah kata dukungan untuk Aldi. Namun, warganet lagi-lagi menemukan kejanggalan suara Raffi Ahmad yang mendadak berubah sehingga menimbulkan sejumlah pertanyaan; Apakah Aldi mengedit video tersebut?

Citra religius

Masih menurut analisis Netray, konten mengaji sambil mengenakan atribut partai yang dibagikan di Instagram Aldi Taher, dinilai hanyalah panjat sosial belaka. Warganet menilai tindakan tersebut hanya untuk mengambil simpati masyarakat. 

Mengaji di tengah sungai, di depan toko gitar, dan sejumlah tempat anti-mainstream lainnya banyak menjadi sorotan. Warganet pun keheranan ketika Aldi merambah ke kolom komentar sesama artis lain untuk memberi nasihat dengan tagar panjang yang mengesalkan warganet.

Mengamati fenemona ini, akun Twitter @WidasSatyo kembali teringat akan politik identitas yang kerap terjadi dalam permainan politik di Indonesia. Tak hanya menyoroti polah tingkah Aldi dalam menarik suara rakyat, @WidasSatyo juga menyoroti kaderiasi partai politik Aldi yang ia anggap ‘sampah’.

Sepakat dengan WidasSatyo, pemilik akun Twitter @tigadante turut menyampaikan keresahannya terhadap fenomena politik yang dibungkus dengan agama semacam ini. Pada akhirnya, sejumlah warganet yang tidak ingin terlalu serius menanggapi hal ini hanya menganggapnya sebagai ‘hiburan’ karena fenomena semacam ini sudah sering terjadi jelang pemilihan untuk mengambil simpati dan menarik suara rakyat.

Gagal maju

Rupayanya, mendapat atensi khalayak ramai saja tak cukup mengantarkannya menuju bursa pemilihan gubernur (Pilgub). Pencalonan sebagai gubernur di Sulteng dan Sumbar dua-duanya gagal. 

Aldi Taher mengaku kecewa karena gagal maju dalam Pilgub Sulteng. Meski begitu, ia tak mau larut dalam kesedihan.

“Kecewa iya, tapi jangan lama-lama. Bismillah bangkit, insyaAllah maju lagi, membangun Indonesia,” kata Aldi dikutip Kompas

Alih-alih kapok, Aldi Taher mengaku tak akan meninggalkan dunia politik begitu saja. Dirinya akan mempersiapkan diri untuk maju pilkada lagi. 

Kini Aldi mendeklarasikan diri sebagai presiden cinta. Hal itu ia utarakan lewat sebuah video Instagram miliknya. "Saya mendeklarasikan diri sebagai presiden cinta. Silakan sebarkan video ini ke seluruh dunia," katanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)