Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang Polisi Perusak Citra
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk tidak memberi ruang terhadap oknum anggota polisi yang merusak citra Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Menurut dia, jangan sampai ada lagi kasus polisi tembak polisi seperti yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Apalagi polisi yang menegakkan hukum menjadi korban, sedangkan oknum polisi yang menembak diduga melindungi pelaku kejahatan.
"Karena bisa jadi ini terjadi di banyak tempat di Indonesia. Ada polisi baik yang mau menegakkan hukum tapi ada juga oknum polisi yang mau membekingi kejahatan," kata Rudianto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa citra Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat jangan sampai dirusak oleh oknum-oknum polisi nakal. Terlebih lagi, dia pun menyayangkan karena kasus itu diduga dilatarbelakangi dengan kasus kejahatan sumber daya alam.
另请阅读:
Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto telah berkali-kali menyatakan bahwa penegakan hukum terhadap kejahatan sumber daya alam (SDA) merupakan salah satu cara untuk menyejahterakan rakyat.
Sehingga, dia menegaskan bahwa anggota polisi yang berupaya menumpas kejahatan di bidang SDA harus dikawal dan dilindungi oleh institusi Korps Bhayangkara. Pasalnya, Presiden pun sudah menugaskan Polri untuk hal itu.
"Bayangkan saja, ini seperti kisah-kisah film kan, kisahnya ternyata nyata di Indonesia. Ada polisi ditembak polisi di kantor polisi," kata dia.
Pada Senin (25/11), dia mengaku akan ikut bersama Anggota Komisi III DPR RI lainnya berkunjung ke Sumatera Barat untuk mengecek kasus tersebut, serta menggali dugaan kejahatan sumber daya alam yang melatarbelakangi adanya kasus polisi tembak polisi itu.
"Saya sendiri akan mengecek siapa dalang yang membekingi apa motifnya, tapi kita nggak mau mendahului pemeriksaan," kata dia.