5 Aromaterapi yang Mengatasi Depresi, Apa Saja?
YOGYAKARTA – Penggunaan aromaterapi untuk mengatasi depresi dan kecemasan bukanlah hal baru. Efek terapeutik dari aromaterapi yang mengatasi depresi dapat dilihat dari cara kerjanya.
Menyadur laman AI-Care, aromaterapi bekerja dengan menstimulasi indera pembau untuk mengirimkan pesan ke otak melalui sistem saraf.
Aroma tersebut bekerja memengaruhi otak dengan memainkan emosi pada sistem limbik.
Tak hanya itu, aromaterapi juga dapat memengaruhi kelenjar hyphotalamus dengan menciptakan perasaan Bahagia melalui produksi hormon Bahagia seperti serotonin.
Bagi Anda yang ingin tahu apa saja aromaterapi yang dapat mengatasi depresi dan kecemasan, dapat menyimak ulasan berikut ini sampai selesai.
Aromaterapi yang Mengatasi Depresi
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu, 23 Maret 2024, berikut ini adalah beberapa aromaterapi yang dapat mengatasi gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
1. Aroma jeruk bergamot
Aroma yang terpancar dari minyak esensial jeruk bergamot dapat membantu mengatasi depresi dengan cara meningkatkan suasana hati.
Sebuah penelituan tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Phytotherapy Research menyebutkan bahwa paparan minyak esensial Bergamot selama limas belas menit bisa meningkatkan perasaan positif peserta ketimbang kelompok kontrol (17 persen lebih tinggi).
Peneliti yang terlibat dalam riset tersebut mencatat bahwa di dalam minyak esensial Bergamot terkandung limonene, linalool, dan linalyl asetat. Tiga senyawa ini memiliki sifat antidepresan dan ansiolitik (anti-kecemasan).
Dari kandungan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa aromaterapi minyak esenseial bergamot bisa menjadi pengobatan tambahan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan hidup.
2. Aroma lavender
Sebagian di antara kita mungkin menanggap bahwa aroma lavender bisa memberikan efek yang menenangkan.
Ternyata anggapan tersebut tidak salah. Berdasarkan penelitian terbaru, aroma lavender memiliki kemampuan untuk memperbaiki depresi dan kecemasan.
Kendati demikian, penelitian menunjukkan bahwa sepertinya ada mekanisme lain di balik efek antidepresan dan ansiolitik lavender.
“Lavender memberikan efek penyembuhan pada banyak penyakit, seperti kecemasan dan depresi melalui efek penghambatan pada GABA,” bunyi sebuah penelitan pada tahun 2023.
3. Aroma kamomil
Sebuah riset tahun 2021 yang dipublikasikan dalam International Journal of Molecular Science menemukan bahwa kamomil dapat meningkatkan kesejahteraan mental jika digunakan sebagai aromaterapi.
Penelitian tersebut mencatat bahwa menghirup minyak akomil bisa membantu mengatasi depresi, kecemasan, dan stres pada orang dewasa.
Para peneliti mengaitkan efek ansiolitik dan antidepresan minyak kamomil dengan penekanan aktivitas sistem saraf simpatik.
Penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Explore pada tahun 2022 menunjukkan bahwa mengihirup kamomil dan lavender bisa memberikan manfaat antidepresan yang bertahan lama setelah terpapar.
4. Aroma jatamansi
Aroma minyak jatamansi alias munyak narwastu dapat menenangkan pikiran dan membantu seseorang mendapatkan tidur yang berkualitas.
Sebuah penelitian pada tikus menemukan, jatamansi bisa mengatasi depresi dengan mengurangi neurotransmitter GABA dan reseptor monoamine oxidase (MAO) di otak.
5. Aroma lemon
Aroma yang keluar dari minyak esensial kulit atau daun lemon dapat menghilangkan kecemasan.
Sebuah penelitian tahun 2015 menemukan bahwa paparan minyak lemon bisa menghilangkan efek cemas pada tikus.
Akan tetapi, peneliti juga mencatat, paparan berlebih essensial oil kulit atau daun lemon justru memberikan efek sebaliknya dan menyebabkan respon stres.
Oleh sebab itu, penggunakan minyak esensial lemon untuk mengatasi kecemasan tidak boleh berlebihan.
Demikian informasi tentang aromaterapi yang mengatasi depresi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.