Pejabat Senior Ukraina Skeptis Terhadap Akuisisi Twitter oleh Elon Musk

JAKARTA - Seorang pejabat senior Ukraina, Sabtu 29 Oktober  menyatakan skeptis tentang akuisisi Twitter oleh Elon Musk. Terlebih yang hubungan CEO Tesla Inc. itu dengan Kyiv telah memanas sejak miliarder itu menyarankan pada awal Oktober bahwa Ukraina harus menyerahkan tanah yang diduduki untuk perdamaian dengan Rusia.

Pembantu presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, membuat cuitan pada Sabtu lalu menyatakan sikapnya. "Apakah burung itu benar-benar mendapatkan kebebasannya, atau baru saja pindah ke kandang baru?" cuitnya  di Twitter.

Dia menunjuk ke "moderasi yang tidak biasa" dari situs Musk. Musk membuat cuitan pada Jumat 28 Oktober bahwa Twitter akan membentuk dewan moderasi konten "dengan sudut pandang yang sangat beragam".

Bos Tesla mendapati kemarahan dari Kyiv dan pujian dari Moskow bulan ini ketika dia memposting jajak pendapat Twitter yang mengusulkan Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia. Selain itu juga mengusulkan referendum baru diadakan di bawah naungan PBB untuk menentukan nasib wilayah yang dikuasai Rusia, dan bahwa Ukraina setuju untuk melakukannya secara netral.

Reaksi Kyiv terhadap pengambilalihannya atas Twitter juga sangat kontras, karena reaksi Moskow, seperti diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mentweet ucapan selamatnya kepada Musk pada Jumat lalu.

 "Semoga berhasil (Elon Musk) dalam mengatasi bias politik dan kediktatoran ideologis di Twitter. Dan keluar dari bisnis Starlink di Ukraina," tulis Medvedev, merujuk pada ribuan perangkat internet yang terhubung dengan satelit, perusahaan SpaceX milik Musk beroperasi di Ukraina.

Starlink adalah alat komunikasi utama bagi angkatan bersenjata Ukraina, karena koneksi seluler dan internet reguler hilang atau tidak aman di banyak area garis depan.

Laporan muncul di media AS pada pertengahan Oktober lalu menyebut bahwa SpaceX dapat mulai menuntut pembayaran dari pemerintah AS untuk layanan Starlink di Ukraina, yang menurut Musk akan membebani perusahaan sebesar 100 juta dolar AS pada akhir 2022.

Namun Musk akhirnya mengatakan bahwa SpaceX telah menarik permintaan tersebut.