Sempat Meremehkan, Kini Donald Trump dan Istrinya Positif COVI-19 [cek bang moks]
JAKARTA - Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam beberapa kesempatan terkesan menganggap enteng COVID-19. Bahkan dengan tegas Donald Trump mengatakan bahwa virus ini akan menghilang degan sendirinya.
Begitu juga saat tampil di muka umum, Donald Trump tidak terlihat khawatir dengan keganasan virus ini. Meski angka statistik kasus COVID-19 di AS terun menunjukan peningkatan yang cukup tajam.
"Saya pikir kami akan sangat baik dengan virus Corona. Saya pikir pada titik tertentu itu akan hilang begitu saja, saya harap," kata Trump beberapa waktu lalu.
Pernyataan Donald Trump ini berbanding balik dengan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIH) yang juga penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci.
Fauci bilang, keadaan COVID-19 di negaranya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini tentunya harus disikapi dengan serius dan meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
"Saya sangat prihatin. Jika anda melihat berbagai rekaman video di mana orang-orang tetap berkumpul dan seringkali tanpa masker di tengah keramaian, kita akan terus berada dalam masalah," kata Fauci.
Hari ini, Donald Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya kerabat terdekat Trump ternyata telah terpapar virus corona baru lebih dulu.
"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini BERSAMA!" tulis Trump lewat akun twitternya.
Dokter Kepresidenan Sean Conley lewat memonya yang dibagikan kepada wartawan pada dini hari waktu AS menyatakan telah menerima konfirmasi hasil tes COVID-19 sejak Kamis malam.
"Presiden dan Ibu Negara sama-sama baik-baik saja saat ini dan mereka berencana untuk tetap di rumah di Gedung Putih selama pemulihan mereka," tulis Conley dikutip CNN.
"Tim medis Gedung Putih dan saya akan terus berjaga-jaga, dan saya menghargai dukungan yang diberikan oleh beberapa profesional dan institusi medis terhebat di negara kita," tambah Conley.
Tertular siapa?
Sebelumnya orang terdekat Trump diketahui lebih dulu terpapar COVID-19. Mungkin saja Trump tertular dari orang terdekatnya tersebut. Trump lalu berencana untuk karantina mandiri.
“Hope Hicks, yang bekerja sangat keras bahkan tanpa istirahat sebentar, baru saja dinyatakan positif COVID-19. Mengerikan! Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes. Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami! " kata Trump sebelum dinyatan positif COVID-19.
Hicks telah bepergian dengan Presiden beberapa kali baru-baru ini, termasuk ke area debat di Cleveland. Ia terlihat menaiki Marine One, bersama dengan beberapa pembantu terdekat Presiden lainnya seperti Jared Kushner, Dan Scavino, dan Nicholas Luna. Tidak satupun dari mereka mengenakan masker.
"Dia dinyatakan positif, saya baru saja mendengar tentang ini. Dia pekerja keras. Dia sering memakai masker tetapi dia dinyatakan positif. Lalu saya mengikuti tes. Saya akan lihat nanti, Anda tahu, karena kami menghabiskan banyak waktu dan ibu negara baru saja pergi untuk tes juga. Jadi, apakah kami mengarantina atau tertular, saya tidak tahu," kata Trump saat dihubungi Fox News.
Kabar positif Hicks akan COVID-19 muncul di tengah upaya berkelanjutan oleh pemerintahan Trump untuk secara terang-terangan mengabaikan sains dan praktik kesehatan masyarakat selama pandemi COVID-19. Para staf secara aktif menghindari penggunaan masker dan Presiden Trump menentang rekomendasi dari gugus tugas COVID-19 Gedung Putih dengan tetap melanjutkan kesibukannya untuk berkampanye. Trump dan para pembantu utamanya telah menunjukkan sedikit minat dalam mengubah praktik stafnya untuk memenuhi kebutuhan saat ini.
Trump, dalam wawancara Fox News, berspekulasi bahwa Hicks bisa saja tertular virus dari interaksi dengan seorang pendukung.
"Dia orang yang sangat hangat. Dia mengalami masa sulit, ketika tentara dan penegak hukum mendatanginya, Anda tahu, dia ingin memperlakukan mereka dengan baik, bukan mengatakan, 'Menjauhlah, aku tidak bisa dekat denganmu.' Itu penyakit yang sangat, sangat berat," ujar Trump.