Budi Hartono dan BCA: Orang Paling Kaya di Indonesia dan Emiten Pemilik Kapitalisasi Pasar Terbesar
JAKARTA - Beberapa hari lalu, nama orang paling tajir di Indonesia, Robert Budi Hartono menjadi perbincangan di Tanah Air. Awal mulanya adalah ketika Budi melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal penolakan penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) jilid II di DKI Jakarta.
Surat tersebut, pertama kali diunggah oleh Peter F. Gontha pada Sabtu 13 September di akun Instagram mantan Duta Besar Polandia itu. Unggahan tersebut pun kemudian viral.
Dalam suratnya, Hartono menyampaikan bahwa pelaksanaan PSBB total di DKI Jakarta tidak efektif dalam menekan laju penularan virus COVID-19. Ada dua alasan Budi Hartono menilai PSBB ketat tidak tepat diberlakukan.
Pertama, PSBB di Jakarta menurutnya tidak efektif dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta. Meski Jakarta melakukan PSBB, tingkat positif COVID-19 disebut anak pendiri perusahaan Djarum ini tetap naik.
Alasan kedua, kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta menurut Budi Hartono tetap akan mencapai kapasitas maksimum dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi. Seharusnya pemerintah daerah/pemerintah pusat sambung dia terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus.
Mengutip data Bloomberg Billionaires Index, total kekayaan Budi Hartono mencapai 13,8 miliar dolar AS pada Rabu 16 September. Jumlah luar biasa tersebut itu menempatkan Bos Grup Djarum di posisi ke-129 dari daftar orang terkaya di seluruh dunia.
Dengan perhitungan kurs Rp14.800 per dolar AS, maka kekayaan Budi berkisar Rp204,24 triliun. Dikutip dari sumber lain, yakni Forbes, Budi Hartono juga menjadi orang paling tajir di Indonesia dengan kekayaan 16,9 miliar dolar AS dan menempati urutan 94 orang terkaya di seluruh dunia.
另请阅读:
Budi Hartono dan sang kakak, Michael Hartono memang menjadi duet orang paling kaya di Indonesia. Salah satu sumber kekayaan mereka adalah dari kepemilikan saham di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Budi Hartono dan Michael Hartono memiliki saham BCA lewat entitas PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94 persen atau 13.545.990.000 lembar saham. Dari angka tersebut, Budi Hartono menggenggam 51 persen, sementara sang kakak 49 persen.
Saat ini, BBCA adalah pemilik kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), atau senilai Rp708,83 triliun. Adapun total kapitalisasi pasar di bursa Tanah Air per Rabu 16 September mencapai Rp5.895,64 triliun.
Pada perdagangan Rabu 16 September, harga saham BCA ditutup di level 28.750 per lembar saham atau turun 1,88 persen dari penutupan di hari sebelumnya. Dengan kepemilikan 54,94 persen saham, kakak beradik Hartono berarti memiliki kekayaan mencapai Rp389,45 triliun.
Saham BCA hari ini berada di posisi teratas yang dijual oleh investor asing. BBCA diobral investor asing sebanyak 32,3 juta lembar saham dengan nilai Rp506,82 miliar.
Kinerja BCA sendiri di semester pertama II 2020 atau selama masa pandemi tidak begitu mengesankan. Pasalnya, laba bersih BCA di semester I 2020 turun 4,8 persen menjadi Rp12,24 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu Rp12,86 triliun.