Bagikan:

JAKARTA - Frozen II memecahkan rekor sebagai 'film terlaris pada akhir pekan' dalam sejarah Thanksgiving di Amerika Serikat (AS). Pemutaran Frozen II di AS menghasilkan USD123,7 juta atau sekitar Rp1,7 miliar dalam lima hari penayangannya secara global.

Semua capaian yang diraih oleh Frozen II tak terlepas dari orang-orang di balik layar, baik penulis cerita, pembuat animasi, hingga pengisi suara. Semua dikerjakan dengan apik, sensasi yang disajikan berbeda dengan Frozen yang pertama. 

Tak disangka-sangka, ada animator asal Indonesia yang juga terlibat dalam film animasi yang identik dengan lagu 'Let it Go' tersebut. Griselda Sastrawinata namanya, orang Indonesia yang bekerja untuk departemen seni Disney. Dalam Frozen II, perempuan yang akrab disapa Griz ini berperan untuk pendesainan gaun salah satu karakter yaitu Anna.  

Frozen II bukanlah projek pertama Griselda. Sebelumnya pada 2016, Griselda juga terlibat dalam film Moana. Menurut laman IMDB, Grez juga terlibat dalam film ternama lainnya seperti  Wreck It Ralph 2, Inner Workings, Home, Penguins of Madagascar, How to Train Your Dragons 2, Me and My Shadow, the Croods, Kung Fu Panda: Legend of the Masters, dan Puss in Boots. 

Pada sebuah kesempatan, Griselda mengaku bahwa ia butuh waktu beberapa bulan untuk mencari sumber inspirasi. Inspirasi tersebut jatuh kepada 3 negara di Eropa yaitu baju musim dingin khas Finlandia, Islandia, dan Norwegia.

Untuk pembuatan kostum Anna, Griselda menyampaikan bahwa waktu pembuatan juga merupakan tantangannya. Dilansir dari Blackfilm, ia juga sangat bersyukur di masa Frozen II ini, teknologi sudah sangat berkembang. Ia bebas berkreasi menambahkan apa saja pada kostum yang ia desain. 

"Karena teknologi untuk Frozen II ini sudah sangat maju, Anda juga dapat melakukan begitu banyak hal yang dapat kami lakukan sebelumnya. Sebagai contoh, bordir yang kami buat terlihat nyata. Kemudian ketika Elsa dan Anna bergerak, Anda dapat melihat benang-benang yang bersinar berbeda. Ini sangat gila, sangat luar biasa," ujar Griselda, seperti dikutip CNN.

Kesuksesan tersebut pastinya membuat banyak orang bangga dan sekaligus ingin tahu apa yang bisa dilakukan jika ingin berada di tempat impian seperti Griselda. Semua memiliki kesempatan yang sama, kata Griselda. Yang membedakan adalah seberapa baik kemampuan yang dimiliki tiap individu tersebut. 

“Harus sebaik mungkin. Hal yang baik tentang Disney adalah kesempatan yang sama. Perusahaan tidak melihat dari mana Anda berasal atau apa jenis kelamin Anda. Ini semua tentang pekerjaan," jelas Griselda. 

Griselda juga kerap membagikan karya seninya lewat akun Instagramnya. Beberapa postingan bahkan menunjukkan teknik-teknik menggambar animasi.

Animator Indonesia yang mendunia 

Tak hanya Griselda, ada beberapa kreator animasi Indonesia yang terlibat dalam film ternama di dunia. Andrea Surya, animator asal Indonesia yang berhasil menciptakan animasi dan visual effect untuk film Hollywood seperti Iron Man, Transformer, dan Star Trek. Pengalamannya dalam proses pembuatan film-film box office tersebut ia bagikan dengan membangun sekolah bernama Enspire School of Digital Art (ESDA). 

Ronny Gani, senior animator asal Indonesia yang terlibat dalam salah satu film terlaris sepanjang masa yaitu The Avengers: Endgame. Dalam Endgame, Ronny beserta timnya yang berbasis di Singapura bertugas pada bagian adegan saat Natasha Romanoff (Scarlett Johansson), Steve Rogers (Chris Evans), dan Bruce Banner dalam wujud Smart Hulk (Mark Ruffalo) berada di meja makan. Tim Ronny Gani juga memberi efek pada adegan perjalanan waktu saat mencari infinity stones di New York.

Selain The Avengers, Ronny juga terlibat dalam film lainnya seperti Pacific Rim, Transformers: Age Of Extinction, The Great Wall, dan Ready Player One