Bagikan:

JAKARTA – Aktivitas penambangan uang kripto atau mining dikabarkan menjadi salah satu penyebab langkanya pasokan kartu grafis (GPU). Selain itu, penambangan kripto juga diprediksi akan membuat langka hardisk (HDD/SSD) di pasaran.

Jika GPU dan hardisk menjadi langka maka harganya pun akan semakin mahal. Langkanya perangkat-perangkat komputasi itu disebabkan oleh semakin menjamurnya kegiatan penambangan uang kripto.

Pasalnya, untuk menambang uang kripto seseorang harus menggunakan kartu grafis gaming yang dianggap mumpuni untuk mining. Selain itu, yang membuat langka hardisk lantaran untuk menyimpan uang kripto.

Bram Cohen selaku pengembang mata uang kripto Chia mengungkapkan bahwa para pengguna dapat mengisi sebagian ruang penyimpanan hardisk. Jadi, pengguna yang mempunyai memori eksternal SSD kapasitas 1 TB bisa mengalokasikan sebanyak 500 GB dengan menggunakan software khusus untuk menampung Chia.

Ruang penyimpanan yang dialokasikan tersebut tidak bisa digunakan untuk menyimpan file-file milik pengguna seperti foto, video dan sebagainya ketika penambangan Chia sedang berlangsung. Namun, jika penambangan Chia sudah selesai, maka pengguna bisa kembali menggunakan ruang memori tersebut.

Penambangan Chia dikabarkan tidak memerlukan daya listrik yang besar dan terbilang ramah lingkungan. Penambangan uang kripto Chia pun disebut tidak perlu menggunakan GPU sebagaimana aktivitas penambangan aset kripto lain.

Hingga saat ini, Chia sendiri belum diperdagangkan secara luas. Akan tetapi, sebagian para pengguna sudah bermaksud memborong hardisk karena mereka khawatir jika kemunculan uang kripto Chia akan membuat hardisk HDD/SSD jadi langka.

Melansir Tech Radar, sebenarnya, kelangkaan hardisk ini sedang berlangsung di Hong Kong. Di sana storage dengan kapasitas penyimpanan sebesar 4 TB dan 8 TB melonjak pesat dalam beberapa hari terakhir. Kejadian ini dikhawatirkan akan menjadikan hardisk senasib dengan GPU.

Media setempat, HKEPC memperkirakan meningkatnya harga hardisk tersebut bisa mencapai sekitar 200 dolar Hong Kong atau setara Rp370.000 hingga mencapai 600 dollar Hong Kong yang setara Rp1,1 jutaan).

Salah satu produsen hardisk asal China, Jiahe Jinwei mengungkapkan bahwa SSD NVMe dengan kapasitas 1 TB dan 2 TB sudah ludes terjual. Jinwei pun bermaksud mencegah para cryptominer atau penambang kripto ini untuk memborong komponen hardisk yang ditujukan untuk para konsumen umum.

Jinwei akhirnya membuat SSD yang dirancang khusus untuk para cryptominer. Ini hampir mirip dengan Nvidia yang membuat prosesor penambangan kripto bernama CMP untuk para miner.