JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, crypto scam atau penipuan kripto mengalami peningkatan signifikan dan mengincar para korban. Tidak sedikit korban yang kehilangan dana mereka baik dalam bentuk uang fiat maupun aset kripto. Para penipu atau scammer biasanya menggunakan beragam jenis penipuan yang menargetkan investor, baik pemula maupun yang berpengalaman sekalipun.
Penipuan-penipuan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap ekosistem kripto secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami modus operandi para penipu dan cara menghindarinya menjadi poin penting supaya aset Anda tidak digondol scammer yang berkeliaran di berbagai platform media sosial.
Jenis-Jenis Penipuan Kripto
Terdapat bermacam jenis penipuan kripto yang dilakukan oleh para scammer untuk mencuri aset kripto dari calon korban. Berikut ini 6 jenis siasat penipuan kripto dari berbagai sumber yang wajib diketahui:
1. Penipuan Giveaway dan Airdrop Palsu
Penipu menjanjikan token atau NFT gratis untuk memancing korban mengklik tautan berbahaya. Tautan ini sering ditemukan dalam NFT spam atau iklan palsu yang mengarahkan korban ke situs web berbahaya untuk menghubungkan dompet atau menyetujui transaksi. Setelah terhubung, dompet korban yang berisi aset digital seperti NFT dan aset kripto bisa terkuras.
Tips: Jika Anda merasa tidak membeli atau memiliki NFT, anggaplah setiap NFT yang tidak diinginkan yang tiba-tiba muncul dalam dompet Anda sebagai bentuk penipuan dan jangan pernah mengklik tautan di dalamnya. Gunakan aplikasi atau banner yang terverifikasi untuk mengakses airdrop.
2. Penipu Menyamar sebagai Customer Service
Penipu sering berpura-pura menjadi CS atau Customer Service dari perusahaan tertentu untuk menipu Anda agar memberikan informasi sensitif seperti seed phrase, password wallet kripto, email, dan lainnya.
Para penipu sering memberikan alamat email palsu atau mencantumkan tautan ke situs web di mana Anda diminta mengungkapkan frasa pemulihan atau menandatangani transaksi berbahaya.
Tips: Jangan pernah mengikuti tautan dari pesan dukungan yang tidak diminta. Akses tim dukungan melalui aplikasi resmi dompet Anda.
3. Meniru Akun Media Sosial Perusahaan atau Tokoh Kripto
Penipu kadang-kadang meniru bahkan meretas akun media sosial resmi dari perusahaan, tokoh kripto, hingga teman yang Anda ikuti. Mereka memposting tautan ke airdrop, whitelist, atau giveaway palsu. Jika Anda tidak berhati-hati dan menghubungkan dompet Anda, mereka dapat menguras aset Anda.
Tips: Jangan pernah mengklik tautan ke airdrop atau giveaway di postingan media sosial. Gunakan aplikasi atau banner yang terverifikasi untuk mengakses airdrop.
BACA JUGA:
4. DM dan Tautan Menyesatkan di X, Telegram, dan Discord
Penipu sering menyamar sebagai anggota komunitas NFT, perusahaan kripto, atau bahkan kelompok teman Anda. Mereka mengirim pesan langsung yang menawarkan bantuan atau dukungan dengan imbalan uang atau informasi sensitif, seperti frasa pemulihan.
Tips: Jangan pernah mengklik tautan dalam pesan pribadi di platform tersebut, bahkan jika Anda percaya Anda mengenal orang tersebut. Akses aplikasi melalui sumber yang tepercaya.
5. Iklan Penipuan di Media Sosial
Penipu membuat iklan di jaringan sosial seperti X dan YouTube untuk mengiklankan airdrop dan giveaway palsu. Iklan ini mengarahkan Anda ke situs web berbahaya di mana Anda diminta menghubungkan dompet dan/atau menandatangani transaksi berbahaya.
Tips: Jangan pernah mengklik tautan ke aplikasi, giveaway, atau airdrop dalam iklan media sosial berbayar. Gunakan aplikasi atau banner yang terverifikasi untuk mengakses airdrop.
6. Penipuan yang Menggunakan Iklan Google
Penipu membayar untuk iklan bersponsor di Google yang berpura-pura menjadi proyek resmi. Iklan ini sering menampilkan URL resmi proyek, tetapi kemudian mengarahkan Anda ke situs scam dengan URL tidak resmi yang mirip dengan aslinya. Saat Anda menghubungkan dompet ke situs palsu dan menandatangani transaksi, dompet Anda dapat terkuras.
Tips: Jangan pernah mengunjungi aplikasi atau airdrop dari hasil pencarian berbayar di Google. Akses aplikasi melalui sumber yang tepercaya.
Data Penipuan Kripto
Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam kerugian akibat penipuan kripto. Menurut laporan dari Federal Trade Commission (FTC), kerugian dari penipuan yang melibatkan ATM Bitcoin mencapai lebih dari 110 juta dolar AS (Rp1,782 triliun) pada tahun 2023, meningkat sepuluh kali lipat dari tiga tahun sebelumnya.
Khususnya, individu berusia di atas 60 tahun lebih rentan, dengan kemungkinan tiga kali lebih besar menjadi korban dibandingkan kelompok usia yang lebih muda. citeturn0news25
Selain itu, pada Oktober 2024, insiden keamanan seperti exit scam, serangan pinjaman kilat, dan eksploitasi menyebabkan kerugian kripto sebesar 129,6 juta dolar AS (Rp2,1 triliun). Eksploitasi menyumbang kerugian terbesar, dengan 127 juta dolar AS (Rp2,05 triliun) hilang akibat eksploitasi.
Mengenali jenis penipuan crypto sangat penting bagi investor untuk tetap waspada dan mencegah terjadinya pencurian aset kripto. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memverifikasi sumber informasi, hindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan jangan pernah membagikan informasi sensitif seperti frasa pemulihan dompet kripto. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari ancaman penipuan crypto.