JAKARTA – Bulan purnama, fenomena yang terjadi saat bulan berada di seberang Matahari dan Bumi berada di tengahnya, akan kembali terjadi pada Minggu, 15 Desember sekitar pukul 16.02 WIB.
"Ini akan terjadi pada Sabtu malam dari Waktu Alaska ke arah barat hingga Garis Tanggal Internasional. Bulan akan tampak purnama selama sekitar tiga hari sekitar waktu ini, dari Jumat malam hingga Senin pagi, sehingga akhir pekan ini menjadi akhir pekan Bulan purnama," kata NASA dalam laporannya.
Memasuki Desember, bulan purnama akan disebut sebagai bulan dingin menurut penamaan Almanak Petani Maine. Nama ini diberikan karena bulan purnama terjadi di malam yang panjang saat musim dingin. Oleh karena itu, nama lainnya adalah Bulan Beku.
Bulan purnama akan mencapai titik tertingginya saat bidang orbit Bulan yang mengelilingi Bumi hampir sama dengan bidang orbit Bumi yang mengelilingi Matahari. Saat hal ini terjadi, lintasan Matahari tampak lebih rendah dan lintasan bulan purnama telat berlawanan dengan Matahari.
BACA JUGA:
Menurut catatan NASA, wilayah Washington, DC dapat melihat bulan purnama pada Sabtu malam hingga Minggu pagi, tepatnya mulai 14 hingga 15 Desember. Dengan begitu, total bulan berada di langit akan mencapai 16 jam dan 1 menit dalam ketinggian 79,0 derajat.
Pada Minggu malam hingga Senin pagi, yaitu 15 hingga 16 Desember, bulan purnama akan berada di langit sedikit lebih lama dan akan mencapai posisi yang lebih tinggi di langit. Bulan akan berada di langit selama 16 jam 3 menit dengan ketinggian 79,2 derajat.
Bulan purnama Desember juga memiliki nama lain yang cukup beragam, seperti bulan sebelum Yule atau bulan oak, bulan malam panjang, bulan anak, Bulan festival datta, bulan chang'e, dan masih banyak lagi.