Kelebihan dan Kekurangan QRIS Beserta Cara Membuatnya, Pelaku UMKM Wajib Tahu!
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS (bibaca/kris/) adalah penyatuan beragam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

Singkatnya, QRIS merupakan sebuah standar pembayaran elektronik di Indonesia. QRIS memungkinkan seseorang untuk berbelanja tanpa harus membawa uang tunai karena QR code dari QRIS menyatukan beragam PJSP seperi OVO, GoPay, Dana, LinkAja, dan lain sebagainya.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia supaya proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah dan cepat.

Dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan, tak heran jika banyak orang yang beralih menggunakan QRIS untuk bertransaksi. Lantas, apa kelebihan dan kekurangan QRIS?  

Kelebihan dan Kekurangan QRIS

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Senin 20 Maret 2023, standarisasi QR Code dengan QRIS menawarkan banyak kelebihan, baik untuk merchant seperti UMKM maupun konsumen.

Berikut kelebihan QRIS bagi konsumen pengguna aplikasi pembayaran:

  • Cepat dan kekinian.
  • Tidak perlu repot lagi membawa uang tunai (cashless)
  • Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.
  • Terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.

Sementara kelebihan QRIS bagi pelaku UMKM antara lain:

  • Penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima p​embayaran berbasis QR apapun.
  • Meningkatkan branding.
  • kekinian. 
  • Lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS.
  • Mengurangi biaya pengelolaan kas.
  • Terhindar dari uang palsu.
  • Tidak perlu menyediakan uang kembalian.
  • Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.
  • Terpisahnya uang untuk usaha dan personal.
  • Memudahkan rekonsiliasi dan berpotensi mencegah tindak kecurangan dari pembukuan transaksi tunai.
  • Membangun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit kedepan.

Selain menawarkan banyak kelebihan, penggunaan QRIS juga memiliki kekurangan, antara lain:

  • Nominal transaksi terbatas: Pengguna hanya dapat bertransaksi maksimal dua juta rupiah dalam sekali transaksi.
  • Ancaman kejahatan digital: QR code sulit dibedakan asli atau palsu oleh mata manusia. Sehingga saat ada QR code resmi asli dari merchant lalu diubah dan ditambahkan link virus serta malware yang menyedot rekenin
  • Ada biaya transaksi: Biaya transaksi QRIS dibebankan kepada merchant. Pembayaran reguler dikenakan biaya 0,7 persen dari transaksi.

Cara Membuat QRIS sebagai Merchant dan Pengguna

Berikut langkah-langkah membuat QRIS sebagai merchant:

  • Apabila belum memiliki account, buka terlebih dahulu dengan datang ke kantor cabang atau mendaftar online pada salah satu PJSP penyelenggara QRIS.
  • Lengkapi data usaha dan dokumen yang diminta oleh PJSP tersebut.
  • Tunggu proses verifikasi, pembuatan Merchant ID dan pencetakan kode QRIS oleh PJSP.
  • PJSP akan mengirimkan sticker QRIS.
  • Install aplikasi sbg merchant QRIS.
  • PJSP melakukan edukasi kepada merchant mengenai tata cara menerima pembayaran.

Sedangkan cara membuat QRIS sebagai pengguna, yakni:

  • Apabila belum memiliki akun, Anda harus registrasi terlebih dahulu mengunduh aplikasi salah satu PJSP berijin QRIS yang terdaftar.
  • Lakukan registrasi sesuai prosedur PJSP tersebut.
  • Isi saldo pada akun anda.
  • Gunakan untuk melakukan pembayaran pada merchant QRIS sesuai petunjuk di aplikasi anda.
  • Bukan aplikasi, cari icon scan/gambar QR/pay, scan QRIS merchant, masukan nominal, masukan PIN, klik bayar, liat notifikasi.

Demikian informasi tentang kelebihan dan kekurangan QRIS beserta cara membuatnya. Baca terus VOI.ID untuk mendapatkan berita menarik lainnya.