Jakarta – Perusahaan Startup asal Inggris, Wayve, mengumumkan pada Rabu, 18 Mei bahwa mereka akan menggunakan infrastruktur superkomputer yang dirancang untuk perusahaan oleh investornya Microsoft. Teknologi ini digunakan memproses sejumlah besar data saat mengembangkan model berbasis pembelajaran mesin untuk mobil self-driving.
Teknologi Wayve bergantung pada pembelajaran mesin yang menggunakan sensor kamera yang dipasang di bagian luar kendaraan. Di mana sistem belajar dari pola lalu lintas dan perilaku pengemudi tampak lain, daripada menggunakan metode konvensional yang mengandalkan peta digital terperinci dan pengkodean untuk memberi tahu kendaraan cara beroperasi.
"Microsoft menyediakan otot superkomputer," kata Chief Executive Wayve, Alex Kendall, kepada Reuters. "Apa yang ingin kami lakukan melampaui batas dari apa yang mungkin dilakukan untuk penawaran cloud komersial hari ini."
Kendall mengatakan Microsoft akan dapat memproses terabyte data atau sebesar - 1 triliun byte. Data ini setara dengan sekitar satu jam video konsumen dan data ini dihasilkan mobil Wayve setiap menit.
BACA JUGA:
Teknologi ini akan membantu startup tersebut saat meningkatkan teknologi self-driving untuk uji coba kendaraan pengiriman jarak jauh dengan perusahaan teknologi grosir online Inggris, Ocado, dan rantai supermarket, Asda.
Uji coba pengiriman bahan makanan itu akan dimulai tahun ini dengan operator keselamatan manusia di dalamnya.
"Kami melihat ini sebagai penawaran armada komersial," katanya. "Begitulah cara kami berpikir otonomi pertama kali akan datang ke pasar."
Awal tahun ini, Microsoft berpartisipasi dalam putaran pendanaan Seri B perusahaan rintisan yang berbasis di London ini senilai 200 juta dolar AS (Rp 2,9 triliun)